ArtikelKeuangan

4 Tips Merdeka dari Utang

DDHK.ORG — MOMEN kemerdekaan Inonesia mestinya menjadi penyadar bagi setiap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bisa mewujudkan kemerdekaannya di hidup masing-masing. Salah satunya, merdeka dalam hal keuangan.

Salah satu yang penting, menurut Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko, adalah merdeka dari utang. “Dalam memulai pengelolaan keuangan, hal yang paling mendasar adalah financial independent. Jadi keuangannya tidak bergantung pada orang lain dan pihak lain, termasuk utang. Jadi sangat perlu merdeka dari utang,” ujarnya, seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Hal yang sama juga diungkap Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning lainnya, Agustina Fitria. Menurut dia, selama masih bisa mengandalkan sumber pemasukan sendiri, lebih baik tak perlu berutang. Sebab, akan ada tagihan pembayaran pokok dan bunga utang yang siap menghantui ketika utang sudah terlanjur diambil.

Nah, berikut strategi dari Agustina agar bisa merdeka dari utang:

1. Sesuaikan Pemasukan dan Pengeluaran
Sebab, ada dana yang perlu disimpan sebagai dana darurat, tabungan, dan investasi, di luar kebutuhan sehari-hari. “Utang biasanya merupakan alat memuaskan keinginan, tapi tidak ada kemampuan. Maka supaya tidak berutang, kenali apa saja sebenarnya kebutuhannya, kalau tidak perlu-perlu sekali, jangan memaksa,” kata Agustina.

Dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran, sebisa mungkin hindari godaan dari kebutuhan konsumtif sesaat. Misalnya, keinginan membeli barang-barang mewah yang minim pemanfaatannya.

2. Siapkan Dana Darurat
Tujuannya untuk memitigasi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Dengan begitu, sebelum akhirnya lari ke utang, bisa tutup kebutuhan dari dana darurat ini.

3. Gali Sumber Pendapatan
Utang biasanya mau tidak mau diambil karena sumber pendapatan tidak mencukupi kebutuhan belanja, maka bisa juga dicegah dengan mencari sumber pemasukan tambahan. Misalnya, dengan pekerjaan hingga usaha sampingan.

“Bisa mulai dari hobinya, misal jual beli barang tertentu, reseller, atau kuliner, jadi ada sumber pemasukan tambahan sehingga tidak perlu utang,” ujarnya.

4. Cari Celah Restrukturisasi
Sebelum berutang ke sana-sini akibat tidak bisa bayar cicilan kredit motor, mobil, rumah, misalnya, maka carilah program restrukturisasi dari bank atau lembaga pemberi cicilan. Kebijakan ini sebenarnya ada di setiap bank, sehingga bisa dimanfaatkan.

“Setidaknya bisa memperoleh penundaan cicilan pokok atau bunganya. Jadi tak perlu langsung sibuk cari pinjaman utang baru untuk tutup cicilan ini,” jelasnya. [sumber: CNN Indonesia]

Baca juga:

×