DDHK.ORG – Hujan lebat mengguyur Makkah beberapa hari terakhir. Ini membuat akses jamaah untuk melaksanakan umroh dengan tawaf di Makkah dihentikan sementara.
Dilansir dari Republika, Makkah yang dilanda hujan deras pada Jumat (23/12) menyebabkan banjir bandang yang menenggelamkan banyak mobil. Kendati demikian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Sebuah rencana telah disusun untuk menjaga keselamatan jamaah umroh saat hujan,” kata wakil kepala manajemen keramaian di Masjidil Haram, Riad Al Hazami seperti dilansir Gulf News pada Senin (26/12).
Kepada televisi Saudi Al Ekhbariya dia mengatakan, kelompok peziarah di halaman telah ditangguhkan.
“Mereka dipindahkan ke tempat sirkum di lantai dasar dan lantai pertama masjid,” tambahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meluncurkan serangkaian fasilitas bagi umat Islam yang ingin melakukan umroh di Masjidil Haram dan mengunjungi tempat-tempat keagamaan di kerajaan tersebut.
Arab Saudi mengeluarkan empat juta visa bagi Muslim di luar negeri untuk melakukan umroh sejak awal musim saat ini pada Juli.
Penerbitan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya kementerian dalam bermitra dengan sektor lain di Arab Saudi untuk memfasilitasi kedatangan jamaah umroh dan memiliki akses ke layanan berkualitas tinggi.
Umat Islam yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, kunjungan dan pariwisata diizinkan untuk melakukan umroh di Masjidil Haram dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad (saw) terletak di Nabi. Masjid di Madinah setelah memesan e-appointment.
Platform Umroh
Arab Saudi baru-baru ini meluncurkan platform elektronik, yang dirancang untuk memfasilitasi akses ke layanan umroh termasuk kunjungan ke kota suci Makkah dan Madinah.
Platform nusuk.sa memungkinkan umat Islam yang ingin melakukan umroh atau mengunjungi tempat-tempat suci untuk mendapatkan visa dan izin yang diperlukan serta memesan paket terkait secara elektronik.
Otoritas Saudi juga telah memperpanjang visa umroh dari 30 hari menjadi 90 hari dan mengizinkan pemegangnya untuk memasuki kerajaan melalui semua outlet darat, udara dan laut.
Arab Saudi mengatakan, awal bulan ini bahwa warganya dapat mengajukan permohonan untuk mengundang teman mereka di luar negeri untuk mengunjungi kerajaan dan melakukan umroh.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan warga negara dapat mengajukan visa kunjungan pribadi melalui platform e-visa, yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan umrah dan bergerak melintasi kerajaan termasuk situs agama dan sejarah. [DDHK News]