DDHK.ORG — Otoritas fatwa Hong Kong menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022. Dengan begitu, Iduladha tahun 2022 bertepatan dengan 10 Juli.
“Tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat 01.07.2022, dan Iduladha jatuh pada hari Ahad, 10.07.022,” demikian diumumkan fanpage resmi Facebook The Islamic Union of Hong Kong (IUHK), Rabu, 29 Juni 2022, malam. Hal yang sama juga diposting di fanpage The Incorporated Trustees of the Islamic Community Fund of Hong Kong, lembaga yang memiliki otoritas terkait penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah di Negeri Beton.
Berdasarkan pengumumanitu disebutkan bahwa komite penampakan bulan yang terdiri dari Imam dan Ulama Hong Kong bertemu di bawah naungan Incorporated Trustees of the Islamic Community Fund of Hong Kong, di Masjid & Islamic Centre Kowloon, setelah sholat Maghrib pada hari Rabu, 29 Juni 2022 untuk memutuskan penampakan Bulan Dzulhijjah dan perayaan Idul Adha 1443 Hijriah. “Panitia tidak menerima informasi tentang penampakan bulan (hilal) dari yang dikirim ke lokasi berbeda di Hong Kong Island dan Kowloon. Panitia memutuskan untuk mengikuti keputusan JAKIM (Departemen Pengembangan Islam Malaysia),” tulis pengumuman yang ditandatangni oleh L.M Nizamuddhin sebagai Ketua Dewan Pembina The Trustees dan Mufti Muhammad Arshad sebagai Ketua Imam Hong Kong.
“Maka diputuskan tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat tanggal 1 Juli dan Iduladha jatuh pada hari Ahad tanggal 10 Juli 2022.”
Pemerintah Indonesia juga tetapkan Idul Adha 10 Juli
Sebagaimana di Hong Kong, hasil sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) juga memutuskan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal bulan Dzulhijah 1443 H yang dipimpin langsung Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, Rabu (29/4/2022). Sidang isbat menghasilkan ketetapan bahwa hilal tidak terpantau di sejumlah wilayah pemantauan.
“Secara mufakat, 1 Dzulhijah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022,” kata Zainut Tauhid membacakan keputusan sidang Isbat di Kementerian Agama, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Dalam paparan tim sebelumnya, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin memaparkan bahwa posisi hilal awal bulan Zulhijah 1443 secara umum kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Kondisi hilal seperti ini dinilai tidak memenuhi kriteria masuknya bulan Zulhijah. “Dengan gunakan kriteria MABIMS, wilayah Indonesia dan Asia Tenggara belum memenuhi kriteria. Tinggi bulannya itu masih kurang 3 derajat. Dan dari data elongasi itu pun elongasinya baru sekitar 5 derajat kurang,” kata Thomas saat seminar posisi hilal. [DDHKNews]