DDHK.ORG – Cheung Chau Island kerap menjadi tujuan DDHK mengajak masyarakat untuk melakukan trip sehari. Yuk kenali Cheung Chau Island. Siapa tahu tertarik ikut trip di kemudian hari bersama DDHK.
Dikenal dengan festival roti empat hari yang digelar per tahun, pulau ini memiliki sejarah menarik. Saat melintasi pulau, pengunjung akan berjalan-jalan melewati desa-desa dan mendatangi sejumlah landmark penting secara budaya dan sejarah seperti Kuil Pak Tai dan Batu Batas, serta belajar tentang bajak laut Laut Cina Selatan yang terkenal dan hubungan mereka dengan Pulau Cheung Chau.
Untuk menuju ke Pulau Cheung Chau, bisa menaiki feri di dermaga feri Central. Setibanya di sana, bisa berjalan-jalan mengelilingi desa dan mencoba dua makanan Cheung Chau yang paling terkenal yakni roti kukus dari ketenaran festival roti, dan mochi mangga yang baru dibuat.
Saat melintasi pulau ini, akan menyaksikan sejumlah bangunan penting secara budaya dan sejarah. Di Kuil Pak Tai, bisa belajar tentang asal muasal festival roti yang unik dan alasan ritual ini tetap ada hingga ratusan tahun kemudian.
Kuil Pak Tai ini salah satu kuil tertua di Hong Kong. Bangunan ini dibangun pada 1783. Dibongkar dan dibangun kembali seluruhnya pada 1989.
Di depan bangunan terdapat empat pasang singa penjaga. Di depan altar terdapat patung dua jenderal, “Mata Seribu Mil” dan “Telinga Angin Yang Menguntungkan” yang bersama-sama secara tradisional dikatakan dapat mendengar dan melihat segalanya.
Di sini terdapat banyak restoran tepi laut yang menyediakan hidangan aneka seafood yang lezat.
Cheung Chau atau “Long Island” telah dihuni lebih lama dari tempat lain di Hong Kong , dan memiliki populasi sekitar 22.740 pada 2011 . Secara administratif, Cheng Chau ini bagian dari Distrik Kepulauan
Secara geografis pulau ini terbentuk dari dua massa granit yang sebagian besar bergabung dengan sebuah tombolo . Dengan luas 2,45 kilometer persegi (0,95 mil persegi), pulau ini “panjang”, maka nama yang diterjemahkan dari bahasa Kanton adalah “Pulau Panjang”.
Pulau ini berbentuk halter, dengan perbukitan di ujung utara dan selatan serta pemukiman terkonsentrasi di antaranya.
Bagian tengah pulau berkembang dengan baik dengan pertokoan dan rumah. Jalur-jalur sangat sempit sehingga lalu lintas motor normal tidak mungkin. Sebaliknya, ada truk bermotor kecil yang secara resmi disebut ” kendaraan desa “, yang meliputi mesin pemadam kebakaran mini yang dirancang khusus , ambulans, dan mobil polisi .
Pemukiman ada di perbukitan bagian utara dan selatan. Secara tradisional, pulau iniadalah desa nelayan dan masih ada armada penangkap ikan yang bekerja dari pelabuhan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir pulau ini telah menjadi daya tarik wisata utama, menawarkan perpaduan antara pantai berpasir untuk berenang, kafe hidangan laut, dan budaya tradisional Tionghoa.
Keberadaan pulau ini membuat Hong Kong bukan sekedar destinasi city tour. Hanya berjarak 40 menit dari pelabuhan, ada pulau indah nan unik bernama Cheung Chau.
Bagaimana, tertarik dating langsung ke pulau ini? [DDHK News]