DDHK.ORG — Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Law Chi-kwong mengatakan pemerintah mungkin akan menyediakan lebih banyak fasilitas karantina untuk pekerja rumah tangga (PRT) asing yang baru tiba di Hong Kong. Hal itu disampaikan sang menteri, merespons keluhan majikan dan agen yang mengaku bahwa mereka harus berusaha terlalu keras untuk mendapatkan ruang karantina 21 hari untuk PRT mereka.
Berbicara pada diskusi meja bundar pada hari Jumat (15/10/2021), kepala departemen tenaga kerja mengatakan, rata-rata 45 PRT asing tiba di Hong Kong setiap hari pada bulan ini. Sedangkan kuota harian di Pusat Karantina Penny’s Bay di Lantau Island mencapai 50. Mulai Jumat depan, jumlah total unit di sana akan ditambah, dari 800 menjadi 1.000.
Law menyampaikan sebuah kabar gembira, bahwa risiko PRT asing datang membawa Covid-19 telah turun. Dengan begitu, membuka jalan bagi lebih banyak PRT asing yang bisa datang ke Hong Kong.
Namun dia menolak gagasan menghubungkan tempat karantina dengan pemeriksaan visa PRT asing. “Kami telah memikirkan langkah-langkah ini, tetapi mereka mungkin menyebabkan lebih banyak penundaan dan mengakibatkan lebih sedikit PRT yang datang. rosedur ini sangat rumit. Beberapa orang mungkin menunggu visa selama satu atau dua bulan, tetapi yang lain mungkin menunggu selama sembilan bulan. Dan menggunakan metode ini dapat menyebabkan lebih banyak keluhan,” kata Law, sebagaimana dilansir RTHK.
Dikatakan, pemerintah harus berhati-hati dengan kebijakannya, terutama setelah dua pekerja rumah tangga asal Indonesia dinyatakan positif terkena virus minggu ini setelah menyelesaikan karantina. Padahal, mereka telah menerima dosis lengkap vaksin di Indonesia.
Pada kesmepatan itu perwakilan majikan dan agen tenaga kerja menyambut baik gagasan untuk menambah unit karantina. Mereka juga mendesak pemerintah memperbaiki sistem pemesanannya.
Teresa Liu, dari Asosiasi Agen Tenaga Kerja Hong Kong, mengatakan alokasi tempat karantina dan pemeriksaan visa pekerja harus dipertimbangkan bersama. “Biarkan PRT asing datang sesuai tanggal penerbitan visanya, karena sebagian visanya sudah keluar awal tahun ini,” katanya. [DDHKNews]