DDHK.ORG — Pada hari Rabu, 6 Oktober 2021, Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan Hong Kong menyelidiki 6 kasus tambahan Covid-19. Semuanya diidentifikasi sebagai kasus impor dari Ukraina, Pakistan, Rusia, dan Indonesia.
Kasus yang dari Indonesia ini sempat viral dan heboh di kalangan pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Sebab, pasien yang merupakan pekerja rumah tangga (PRT) ini sempat mengunjungi Victoria Park di Causeway Bay.
Akibatnya, semua pekerja migran yang sempat ke Victoria Park pada hari si pasien berada di lokasi diwajibkan menjalani tes Covid-19. Juga, yang tinggal di lokasi tempat tinggal yang sama.
“Investigasi awal mengungkapkan bahwa pasien mengunjungi Victoria Park pada 1 Oktober (hari libur nasional Hong Kong) dan 3 Oktober (hari Ahad). Sebagai tindakan bijaksana, tempat-tempat di mana dia tinggal dan mengunjungi di Hong Kong selama masa inkubasi telah dimasukkan dalam pemberitahuan pengujian wajib,” kata juru bicara Pemerintah Hong Kong dalam siaran persnya.
Pekerja migran Indonesia tersebut merupakan perempuan berusia 43 tahun. Dia tiba di Hong Kong pada 4 September dari Indonesia dengan penerbangan CX2780.
Spesimen yang dikumpulkan setibanya di Pusat Pengumpulan Spesimen Sementara di Bandara Internasional Hong Kong negatif untuk Covid-19. Hasil lima tes selama masa karantina wajib di fasilitas karantina yang ditunjuk, di Silka Tsuen Wan, juga negatif.
Setelah menyelesaikan karantina wajib pada tanggal 25 September, dia kembali ke tempat tinggal yang disediakan oleh majikannya di Blok 37, Heng Fa Chuen, Chai Wan.
Pasien telah asimtomatik. Dia menjalani tes lain pada 3 Oktober dan hasil tesnya tidak pasti. Dia pun kemudian dikirim ke rumah sakit.
Sampelnya yang diambil di rumah sakit pada 4 Oktober dinyatakan positif Covid-19, tetapi sampelnya yang diambil pada 5 Oktober dinyatakan negatif Covid-19. Selain itu, dia dinyatakan positif dalam tes antibodi.
Setelah pemeriksaan epidemiologi, temuan klinis dan laboratorium, kasus ini dianggap kompatibel dengan kasus re-positif. Dia telah menerima dua dosis vaksinasi Covid-19 (CoronaVac) pada 19 Juli dan 16 Agustus di Indonesia.
Banyak kasus impor
Mengingat fakta bahwa banyak kasus impor baru-baru ini bergabung dengan perjalanan yang tidak penting setelah vaksinasi, juru bicara CHP menekankan, sebaiknnya warga Hong Kong tidak bepergian ke luar negeri. Terutama, jika kepergiannya unntuk tujuan yang tidak begitu penting, meskipun sudah divaksin.
“CHP sangat mendesak anggota masyarakat untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke luar Hong Kong, khususnya ke tempat-tempat tertentu dengan risiko tinggi di bawah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Peraturan Angkutan Lintas Batas dan Peraturan Wisatawan),” ujar juru bicara tersebut.
Jika perjalanan ke luar negeri tidak dapat dihindari, CHP sangat menyarankan agar sudah divaksin lengkap terlebih dulu sebelum keberangkatan mereka. “Mereka harus menghindari berpartisipasi dalam pertemuan massal atau acara yang tidak penting yang diadakan di luar Hong Kong. Mereka harus terus memakai masker bedah dan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan yang ketat setiap saat. Orang tua juga dihimbau untuk menghindari membawa anak-anak yang tidak divaksinasi bepergian,” ujarnya. [DDHKNews]