BeritaDunia IslamIndonesiaMasjidTravel

Masjid Istiqlal Hadir Dalam Bentuk Metaverse

DDHK.ORG –  Istiqlal, masjid kebanggaan umat Islam di Indonesia, bakal hadir lewat teknologi metaverse. Rencananya masjid terbesar di Asia ini menjadi masjid superapps pertama di Indonesia yang bisa diakses lewat media mirtual bertajuk Istiqlal Metaverse (Istiqlalverse).

Melalui aplikasi ini, bagi yang tidak berkesempatan datang ke masjid yang berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, ini bisa menikmati keindahan Istiqlal yang sudah dipugar beberapa kali dalam tayangan 3D.

Seperti dilansir Republika, Proses lauching Istiqlalverse dilakukan bertepatan dengan milad ke-45 masjid yang didesain arsitek Friedrich Silaban. Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid menjelaskan, aplikasi Istiqlalverse bisa diakses melalui MetaNesia, sebuah dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual dan pengalaman baru dalam memperkenalkan produk ke dunia digital.

Di dalam aplikasi ini terdapat beberapa ruangan Masjid Istiqlal dan area halaman yang bisa dilihat secara 3D oleh masyarakat.

“Ini baru tahap satu dan akan kita improve sesuai perkembangan ke depan. Nantinya kegiatan-kegiatan di Masjid Istiqlal juga akan ditayangkan melalui Istiqlalverse ini,” kata dia seusai menghadiri agenda senam jantung sehat lintas agama di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Istiqlalverse memperlihatkan tokoh avatar yang tengah menyaksikan kegiatan yang sedang berlangsung saat ini. Dengan digitalisasi ini, masyarakat di belahan dunia mana pun selama memiliki gadget atau device lainnya bisa mengakses berbagai kegiatan yang diselenggarakan di masjid ini.

Setelah ini nantinya, Fajrin berharap semakin banyak kegiatan yang bisa ditayangkan sehingga bisa menjadi sarana yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada di dalam masjid ini meski terpisah jarak.

“Seperti untuk mengakses kegiatan pengajian ataupun kegiatan lainnya,” imbuhnya.

Pada usianya yang ke 45 tahun, terhitung sejak diresmikan penggunaannya pada 22 Februari 1978, masjid ini terus berkembang di tengah kemajuan zaman dan teknologi.

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr KH Nasaruddin Umar menyampaikan, masjid ini selain menaruh perhatian pada teknologi mutakhir, juga tak luput dalam pemberdayaan perempuan.

Istiqlal menyelenggarakan pendidikan kader ulama perempuan bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang notabene menjadi satu-satunya di dunia. “Yang berhak menjadi ulama bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan,” ujar dia.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati juga mengapresiasi berbagai kemajuan Masjid Istiqlal. Ia mengaku kagum terhadap sosok Prof Nasaruddin yang sukses membawa Masjid Istiqlal sebagai masjid panutan tidak hanya dalam kehidupan beragama, tetapi juga dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim.

Istiqlal menjadi salah satu masjid yang benar-benar ramah lingkungan dengan menggunakan energi tenaga surya dan sistem recycle penggunaan air limbah. Menurut Dwikorita, pengelolaan tersebut mungkin membuat Masjid Istiqlal sebagai satu-satunya masjid di dunia yang betul-betul memerhatikan aspek lingkungan.

“Inilah contoh nyata bagaimana kita berupaya mencegah kerusakan lingkungan dengan beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Insya Allah, dengan pendekatan agama, umat manusia semakin peduli terhadap lingkungan dan membangun masa depan peradaban yang lebih berkelanjutan berdasarkan ajaran-ajaran agama,” tukasnya. [DDHK News]

Baca juga:

×