BeritaHong Kong

Adakan Tes Covid-19 Massal Gratis, Pemerintah Hong Kong Harapkan Partisipasi Semua Penduduk

DDHK.ORG — Hong Kong saat ini menghadapi gelombang ketiga wabah Covid-19. Sejak awal Juli 2020, jumlah tambahan kasus harian terus meningkat. Puncaknya, mulai 19 Juli hingga 2 Agustus penambahan rata-rata di atas 100 kasus.

Menghadapi itu, Pemerintah Hong Kong mengadakan tes massal Covid-19 untuk sekitar 7,5 juta penduduknya. Pemerintah berharap semua penduduk tetap dan penduduk tidak tetap untuk berpartisipasi dalam kegiatan tes massal.

“Program ini dapat membantu mengidentifikasi pasien tanpa gejala di masyarakat dan mengekang epidemi sejak dini, sehingga memungkinkan dimulainya kembali kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial yang telah lama didambakan banyak orang,” kata Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam, saat mengunjungi salah satu tempat tes Covid-19 massal di Lai Chi Ko Park Sports Centre, pada hari pertama kegiatan, Selasa (1/9/2020), sebagaimana dilansir situs resmi Pemerintah Hong Kong, news.gov.hk.

Pemerintah sangat serius mengajak seluruh warganya untuk mengikuti tes yang diselenggarakan secara gratis dan sukarela ini. Untuk memastikan hal itu, Pemerintah telah mempublikasikannya di berbagai media. Termasuk, mengirimkan selebaran kepada semua penduduk Hong Kong.

“Selebaran ini dikirim via pos ke rumah-rumah warga Hong Kong,” kata General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong, M. Imam Baihaqi, yang mengaku menerima kiriman selebaran tersebut di kotak surat rumah dinasnya di Causeway Bay.

Lewat selebaran 12 halaman yang terulis dalam bahasa Inggris dan Kantonis itu, Pemerintah menjelaskan tentang kegiatan tes massal yang disebut sebagai Program Pengujian Komunitas Universal (UCTP). “Program Pengujian Komunitas Universal (UCTP) bertujuan untuk mengukur dengan lebih baik situasi infeksi COVID-19 di Hong Kong dan menemukan pasien tanpa gejala sedini mungkin untuk mencapai identifikasi awal, isolasi dini, dan pengobatan dini, serta untuk memutus rantai penularan virus di masyarakat. UCTP juga bertujuan untuk memungkinkan anggota masyarakat yang ingin menjalani tes virus gratis untuk menerima layanan tersebut,” demikian tertulis di selebaran itu.

“Ini memungkinkan Departemen Kesehatan untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi sedini mungkin, khususnya pasien tanpa gejala yang membawa virus,” demikian salah satu keterangan yang termuat di selebaran.

Selebaran ini juga memuat, “Pemerintah berharap agar setiap warga negara yang memenuhi syarat, demi diri mereka sendiri, keluarga, teman-teman tercinta, kolega, semua pekerja medis yang berdedikasi, dan semua orang, berpartisipasi dalam UCTP.”

Tes massal (UCTP) ini menargetkan semua penduduk Hong Kong yang memegang kartu identitas (HKID) atau akta kelahiran Hong Kong yang masih berlaku. Termasuk, penduduk tetap dan tidak tetap. Program ini dikecualikan untuk anak-anak di bawah 6 tahun dan orang yang telah menjalani operasi tenggorokan atau hidung.

Tes massal dilakukan mulai 1 September 2020 selama tujuh hari, dan dapat diperpanjang maksimal tujuh hari lagi berdasarkan perkembangan. Tes dilakukan di 141 lokasi yang tersebar di 18 distrik di Hong Kong.

Untuk dapat berpartisipasi dan memilih lokasi tes, masyarakat dapat mendaftar secara online melalui link https://www.communitytest.gov.hk/, dengan cara mengisi nama, nomor HKID, dan nomor ponsel.

Peserta akan diberitahu tentang hasil negatif melalui SMS. Sedangkan yang hasilnya positif, akan menerima telepon dari Departemen Kesehatan untuk mengatur isolasi dan perawatan di rumah sakit umum.

Situs resmi Pemerintah Hong Kong memberitakan, hingga Rabu (2/9/2020) sebanyak 798 ribu orang telah membuat janji untuk berpartisipasi dalam program tes Covid-19 massal. Hingga Rabu, atau hari kedua program, total 278 ribu orang sudah menjalani tes gratis ini.

Para pekerja migran Indonesia menyambut baik tes Covid-19 massal gratis yang dilakukan Pemerintah Hong Kong ini. Sebagian mendaftarkan diri lewat link yang diberikan, sebagian lainnya mengaku didaftarkan oleh majikan mereka.

Seorang pekerja migran Indonesia bernama Mia mengaku didaftarkan oleh majikannya untuk mengikuti tes Covid-19 gratis. “Insyaallah, saya tesnya besok (Jumat) di Kwun Chung Spoprt Centre, Jordan, jam 4.30 sore,” ujarnya.

“Menurut saya, apa yang dilakukan Pemerintah Hong Kong ini bagus. Sebab, akan lebih baik jika seseorang mengetahui lebih awal bahwa dirinya terinfeksi virus corona. Bagi saya pribadi, jika seseorang menularkan virus, entah sengaja atau tidak sengaja, itu seperti zalim kepada orang lain. Lagian, tes Covidnya gratis,” kata pekerja migran yang telah bekerja 15 tahun di Hong Kong.

Mia menilai, pencegahan penularan virus corona akan berjalan baik jika semua pihak dapat bekerjasama. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. Termasuk, pekerja migran Indonesia yang saat ini bekerja di Hong Kong.

“Saran saya, kawan-kawan PMI minta bantuan majikan untuk mendaftar tes Covid gratis ini. Terlebih, kawan kawan yang masih aktif libur tiap hari Ahad,” ujar perempuan yang saat ini bekerja di daerah Austin ini. [DDHK.ORG]

Baca juga:

×