DDHK.ORG — Majelis Ukhuwah Islamiyah (MUI) Yuen Long resmi memiliki pengurus baru untuk menjabat di periode 2021-2022. Kepengurusan baru ini tetap dipimpin oleh Muawanah, yang pada periode sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua MUI Yuen Long.
Peresmian pengurus baru ini dilakukan pada hari Ahad (12/9/2021) di Yuen Long. Pelantikan dan pembacaan ikrar dipandu oleh General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Usatdz M. Imam Baihaqi, diikuti dan disaksikan oleh 30 pengurus dan jemaah MUI Yuen Long.
Pada kesempatan itu Ustadz Imam Baihaqi juga menyampaikan tausiyah agama bertema “istiqomah”. “Istiqomah adalah usaha untuk tetap tegak dan lurus di jalan Allah SWT. Seseorang yang istiqomah tidak akan goyah sedikitpun,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Imam An-Nawani memaknai istiqomah sebagai “tetap di dalam ketaatan”. Sehingga, istiqomah memiliki pengertian bahwa seseorang senantiasa ada di dalam ketaatan dan di atas jalan lurus di dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Ustadz Imam pun menyampaikan beberapa dalil yang memerintahkan sikap istiqomah. Di antaranya, firman Allah SWT di dalam surat At-Takwir ayat 27-28, “Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus (istiqomah).”
Dalil lain, sebagaimana dimuat did alam surat Gud ayat 112, “Maka istiqomahlah sebagaimana engkau (Muhammad) diperintahkan beserta orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah Maha melihat terhadap apa yang kalian perbuat.”
Ia juga menyampaikan sebuah haduts Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi yang berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”.
Keutamaan istiqomah
Ustadz Imam Baihaqi juga menyampaikan beberapa keutamaan istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT. Di antaranya:
Pertama, dijanjikan surga. Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Q.S. Fussilat: 30)
Kedua, amalan yang dicintai Allah. Istiqomah juga sering diartikan sebagai sebuah amalan yang konsisten. Meskipun ia kecil, tetapi bila dilakukan dengan konsisten maka itu lebih baik. Dibandingkan, amalan yang banyak tapi jarang-jarang dilakukannya.
Amalan yang konsisten dicintai Allah sebagaimana pada hadist Nabi ﷺ, “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit”. (HR Bukhari)
Ketiga, terhindar dari kesedihan dan kekuatiran. Sebagaimana firman Allah SWT:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.”
Terkahir, Ustadz Imam menyampaikan 3 tips untuk istiqomah. Yakni, meluruskan niat, memahami makna syahadat, dan mulailah dari hal yang kecil tapi konsisten. [Maya] [DDHKNews]