DDHK.ORG — Kiai Miftachul Akhyar resmi terpilih kembali sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) yang digelar di Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) dinihari.
“Maka kami semua sepakat para sesepuh kiai sepakat tak ada perbedaan pendapat. Kami bulat sepakat menunjuk kepada kiai Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026,” kata salah satu anggota Ahwa, Zainal Abidin.
Kesembilan kiai sepuh NU yang memilih kembali Kiai Miftachul sebagai Rais Aam itu di antaranya Kiai Mustofa Bisri, Kiai Ma’ruf Amin, Kiai Miftachul Akhyar sendiri, Tuan Guru Turmudzi, dan Kiai Anwar Manshur. Lalu, Kiai Nurul Huda Jazuli, Kiai Dimyati Rois, Kiai Ali Akbar M, dan Kiai Zainal Abidin.
Pada pagi harinya, Muktamar NU melakukan pemilihan Ketua Umum PBNU. Kiai Yahya Cholil Staquf terpilih, mengalahkan calon petahana, Kiai Said Aqil Siraj.
Gus Yahya, demikian beliau biasa disapa, terpilih berdasarkan pemilihan langsung atau voting dari para peserta muktamar, dengan mengantongi 337 suara. Sementara Kiai Said meraup 210 suara.
Anak tokoh NU
Gus Yahya merupakan Katib Aam PBNU pada periode 2015-2020. Lahir di Rembang, 16 Februari 1966, Kiai Yahya dikenal sebagai sosok intelektual Islam. Dia lahir di keluarga dengan tradisi santri yang kental. Ayahnya adalah Kiai Muhammad Cholil Bisri, tokoh NU sekaligus pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah mendapuk Gus Yahya sebagai juru bicara. Selain itu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pernah melantik Gus Yahya sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Sedangkan Gus Miftachul adalah sosok yang akrab dengan lingkungan NU sejak usia belia. Sebab, ia lahir dan besar dari tradisi keilmuan dan mengabdi dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama sejak muda.
Kiai Miftachul merupakan anak seorang kiai NU pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya, bernama Kiai Abdul Ghoni. Ia tercatat pernah belajar di pelbagai pesantren NU seperti Pesantren Tambak Beras, Pesantren Sidogiri, hingga Pesantren Lasem di Jawa Tengah.
Kiai Miftachul kini masih berstatus sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Di periode sebelumnya, 2018-2020, Kiai Miftachul juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU. [Sumber: CNN Indonesia] [DDHKNews]