Berita

Di Penjara, WNI Narapidana Ikuti Kursus Rias dan Jahit

CERITA DARI PENJARA

LO WU | HONG KONG – Pada hari Ahad (22/9/2019), saya dari tim voluntir Dompet Dhuafa Hong Kong bersama 6 kawan sesama pekerja migran Indonesia (PMI) Hong Kong mengunjungi Lo Wu Correctional Institution atau Penjara Lo Wu. Mereka adalah Sri Wahyuni, Yohanna Herminah, Endang Sumartini, Sutarni, Wiji Lestari, dan Reni Suherti.

Ukhti Sutarni berkesempatan mengunjungi F, narapidana kasus penyalahgunaan narkoba. “Alhamdulillah wasy-syukrulillah walaupun hanya beberapa menit saja, saudari F tidak menujukkan rasa sedih sedikitpun di raut wajahnya yang polos dan anggun. Dia menceritakan kisahnya saat pertama mendapatkan musibah, sehingga takdir nasib membawanya berada di dalam tahanan,” kata Sutarni.

Menurut pengakuan F, dirinya hanya bernasib sial karena salah pergaulan. Di hari penangkapannya, dia sedang berada di pasar. F mengaku dititipi tas oleh seorang teman yang baru dikenalnya beberapa bulan. Ternyata, saat digeledah polisi, di dalam tas tersebut ada narkoba.

F kemudian bercerita tentang aktivitasnya di dalam tahanan yang membuatnya senang, bahagia, dan dapat mengalihkan kesedihannya. “Setiap hari F bersama tahanan lainnya melakukan kegiatan senam, menari, dan menjahit. F juga mengikuti kursus merias,” ujar Sutarni, menyampaikan kisah yang diceritakan F kepadanya.

Pada kesempatan tersebut F juga bercerita tentang kesedihannya yang merindukan keluarga di kampung halaman. Ia bercerita tentang anak dan ibunya yang telah mengetahui keadaannya di Hong Kong.

Di penghujung waktu kunjungan, Sutarni berpesan agar F menjaga kesehatan, selalu sabar, tabah, dan tetap semangat dalam menghadapi cobaan hidup yang harus dijalaninya. Sebaliknya, F menitipkan pesan untuk semua WNI, khususnya PMI di Hong Kong, untuk lebih berhati-hati, termasuk dalam berteman, agar terhindar dari hal hal negatif, seperti yang dialami F. [Siti Ngatipah]

Baca juga:

×