DDHK.ORG – Jumlah infeksi virus COVID-19 di Macau terus melonjak, sejak terjadinya lonjakan persis sepekan lalu. Hingga Sabtu, 25 Juni 2022, negeri bekas koloni Portugis itu mencatat sebanyak 190 kasus.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Direktur Biro Kesehatan, Alvis Lo. “Dalam 24 jam terakhir, total 80 kasus baru didiagnosis,” tulis TDM, mengutip Alvis Lo.
Di antara pasien, 118 adalah perempuan dan 72 adalah laki-laki. Pasien berusia antara 8 bulan dan 89 tahun. Sebanyak 45 orang menunjukkan gejala, sisanya diklasifikasikan sebagai asimtomatik. Sebanyak 7.208 orang ditindaklanjuti melalui survei epidemiologi, meliputi 822 kontak dekat, 4.394 co-trails, 295 kontak sekunder, 882 kontak umum, dan 625 orang pendamping.
Pada kesempatan yang sama, Alvis Lo juga mengatakan bahwa Makau sekarang memiliki 8 klaster penularan komunitas. Selain 6 klaster yang diungkapkan pada hari Jumat, penyelidikan epidemiologi telah menyebabkan pembagian sementara menjadi 8 klaster, dengan 2 klaster baru yang melibatkan 2 orang di situs City of Dreams di Cluster 7, dan 8 orang di Pengadilan Wah Fai Horta dan Costa Avenue di Cluster 8. Sebanyak 9 orang lainnya sedang menunggu penyelidikan.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa cluster 1, 2, 3, 5, dan 8 memiliki beberapa hubungan. Sementara sejauh ini tidak ada hubungan epidemiologis yang ditemukan antara cluster 4, 6 dan 7.
Seluruh warga diwajibkan tes rapid antigen Sabtu dan Minggu
Alvis Lo juga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar rumah jika tidak perlu, guna mengurangi jumlah orang yang berkumpul. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan 2 kali tes antigen cepat. Yaitu, sekali pada hari Sabtu, 26 Juni, dan 1 kali lagi pada hari Ahad, 26 Juni.
Terkait itu, Pemerintah Macau telah mengedarkan poster imbauan. “Masyarakat di Makau wajib melakukan rapid antigen test. Masing-masing untuk hari ini (Sabtu) dan besok (Ahad). Sekali pada tanggal 25 Juni dan pada tanggal 26 Juni, total dua kali. Harap tetap di rumah kecuali kondisi yang diperlukan, membantu mengurangi risiko infeksi silang,” tulis poster tersebut. [Sumber: TDM] [DDHKNews]