Kepolisian Hong Kong mencatat terjadi lonjakan besar kasus penipuan dalam 5 bulan pertama 2023, pada periode Januari-Mei, yakni 58 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Hal itu disampaikan pihak kepolisian dalam jumpa pers pada Rabu (9/8/2023), sebagaimana diansir RTHK.
Ada 15.792 kasus penipuan dari Januari hingga Mei. Lebih dari 75 persennya merupakan penipuan online. Penipuan phishing menyumbang 2.369 kasus.
Petugas mencatat bahwa dalam banyak insiden, para scammer akan menyamar sebagai bank, perusahaan telekomunikasi, atau lembaga pemerintah dan mengirim pesan teks penipuan, untuk menipu individu agar memberikan detail kartu kredit mereka. Kantor Otoritas Komunikasi mengatakan sedang bekerja sama dengan polisi dan penyedia layanan seluler untuk membuat sistem registrasi bagi pengirim SMS pada akhir tahun ini.
“Skemanya sangat kompleks. Ini akan mencakup industri perbankan dan juga industri telekomunikasi,” kata Manajer Urusan Regulasi Utama otoritas tersebut, Wilson Lee.
Inspektur Senior Biro Kejahatan Komersial Tsang Nga-sze, pada bagiannya, mengatakan tidak ada solusi tunggal untuk masalah ini. “Jadi kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk jujur dan berhati-hati, dan jangan pernah percaya dengan apa yang Anda terima,” katanya.
Kepolisian Hong Kong juga mewanti masyarakat untuk mewaspadai potensi penipuan bermodus investasi dan lowongan kerja.