BeritaHong Kong

Survey: Hong Kong Termasuk Tempat Tinggal Termahhal di Dunia

Bagi yang pernah tingggal dan menetap di Hong Kong pasti tau betapa tidak murahnya biaya hidup di Negeri Beton. Dan ternyata, negeri yang menjadi tempat bagi sekitar 150 ribbu pekerja migran Indonesia (PMI) menempati posisi kelima tempat tinggal termahal di dunia.

RTHK melansir, sebuah survei yang dilakukan dua kali setahun melansir hal itu. Peringkat ini turun satu peringkat dari tahun lalu. Di atas Hong Kong ada Singapura, Zurich, Jenewa, dan New York.

Singapura sendiri mempertahankan posisi teratas sebagai tempat tingggal termahal untuk kesembilan kalinya, menyamai Zurich. “Survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan bahwa meredanya gangguan rantai pasokan telah memperlambat laju kenaikan harga secara global, namun kenaikan tersebut masih tetap tinggi,” demikian dilansir RTHK.

Perusahaan riset tersebut mengatakan harga-harga secara global naik rata-rata sebesar 7,4 persen pada tahun lalu untuk lebih dari 200 barang dan jasa yang umum digunakan, yang merupakan penurunan dari kenaikan sebesar 8,1 persen yang terlihat pada tahun lalu. Dari semua kategori yang dicakup, harga utilitas naik paling lambat selama setahun terakhir, sementara harga bahan makanan terus meningkat dengan kuat.

Kota-kota di daratan yang dicakup dalam survei ini mengalami penurunan peringkat biaya karena lambatnya pemulihan ekonomi pascapandemi, melemahnya permintaan konsumen, dan melemahnya renminbi. “Secara rata-rata, kenaikan harga di Asia masih relatif rendah, dengan empat kota di Tiongkok dan dua kota di Jepang termasuk di antara kota-kota yang mengalami penurunan peringkat terbesar tahun ini. Meskipun ada risiko positif, kami memperkirakan inflasi akan semakin melambat pada tahun 2024, sehingga mengurangi kenaikan harga secara global,” kata Upasana Dutt, Kepala Biaya Hidup Seluruh Dunia EIU.

Baca juga:

×