BeritaInternasional

Heboh, Bentrok Massal Warga Indonesia di Taiwan

Sejak akhir pekan kemarin, jagad maya Hong Kong, Macau, dan kalangan pekerja migran Indonesia (PMI) riuh soal bentrok massal yang dilakukan warga Indonesia di Taiwan. Disinyalir, bentrok terjadi antara dua kelompok perguruan silat Indonesia di Negeri Formosa.

Kepolisian Taiwan telah mengungkap dugaan penyebab dua perguruan silat Indonesia bentrok massal hingga menyebabkan satu orang tewas pada akhir pekan lalu. Berdasarkan temuan awal kepolisian, ada ketidaksepakatan terkait latihan bela diri.

Kedua kelompok perguruan silat itu lantas bertemu untuk berdiskusi, tapi situasi kemudian memanas. Bentrokan pun pecah di luar stasiun kereta Changhua pada Sabtu (2/9/2023) malam lalu.

Departemen Kepolisian Daerah Changhua melaporkan satu warga Indonesia berusia 32 tahun tertusuk di bagian belakang tubuhnya, kemudian meninggal dunia. Tak hanya itu, seorang pria lainnya juga tertusuk empat kali. Saat ini, pria itu sedang dalam keadaan kritis di rumah sakit.

“Taiwan News melaporkan bahwa hingga saat ini, kepolisian sudah menangkap 29 tersangka untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga membuka penyelidikan bagi 15 orang lainnya terkait keterlibatan dalam kejahatan-kejahatan serius,” demikian diansir CNN Indonesia, mengutip Taiwan News.

Dari keseluruhan orang yang ditahan, 15 di antaranya dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki terkait pembunuhan, penyerangan, dan keterlibatan dalam pertikaian mematikan. Sementara itu, kepolisian juga menyita sejumlah barang dari lokasi kejadian. Mulai dari pisau, samurai, nunchaku, hingga obeng.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei akan memfasilitasi pemulangan jenazah 1 WNI yang menjadi korban bentrok massal ini. Ia memastikan KDEI juga akan berkoordinasi dengan otoritas Changhua untuk pendampingan hukum terhadap 15 WNI yang ditahan.

“Perkelahian sesama WNI ini sangat disesalkan. Mereka sepatutnya menjadi duta bangsa Indonesia dan dapat menunjukkan sikap dan perilaku baik dari bangsa Indonesia di luar negeri. Kami sangat mengimbau agar kerukunan sesama WNI di luar negeri dapat selalu dijaga,” kata Judha.

Baca juga:

×