BeritaHong Kong

Sediakan Kantor Mewah, Miliarder Indonesia di Hong Kong Ajak Pekerja Migran Move On Jadi Pedagang

DDHK.ORG — Pengusaha sukses Indonesia di Hong Kong, Tjhin Wahyudi Chandra, menunjukkan keseriusannya untuk memfasilitasi pekerja migran Indonesia di Hong Kong berganti profesi menjadi pedagang. Pria yang biasa disapa “Pak Chandra” ini menyediakan kantor yang terbilang cukup mewah di daerah perbatasan Causeway Bay-Wan Chai.

Kantor yang beralamat di Flat A & B, on 6/F, Yue On Commercial Building, Nos. 385-387 Lockhart Road, Hong Kong, itu bakalan dijadikan tempat belajar bagi pekerja migran Indonesia untuk menjadi pedagang. Di kantor yang ia beri nama dengan kantor AHJB, “Aku Harus Jadi Bos” itu nantinya, Pak Chandra akan berbagi pengalaman dagangnya selama puluhan tahun kepada para pekerja migran Indonesia. Di kantor AHJB, juga akan disediakan pelatihan ketrampilan khusus gratis.

“Saya ingin mengajak para TKI (tenaga kerja Indonesia, baca: istilah lama untuk pekerja migran Indonesia) untuk move on, mau belajar berdagang, dan menjadi seorang profesional. Mungkin juga bisa membuat sebuah produk yang bisa dipasarkan,” kata pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, saat pembukaan kantor AHJB, Ahad, 28 November 2021 lalu.

Menurut mantan TKI di Hong Kong era jadul alias jaman dulu yang sekarang sudah menjadi miliarder ini, banyak pilihan usaha yang bisa digeluti oleh pekerja migran Indonesia di Tanah Air usai memutuskan berganti profesi nanti. “Asalkan, mau belajar,” ujar Pak Chandra.

Pada kesempatan pembukaan kantor AHJB, Pak Chandra mengundang pekerja migran Indonesia untuk hadir. Undangan juga disampaikan kepada perwakilan media berbahasa Indonesia di Hong Kong dan beberapa Youtuber.

Rey, salah seorang pekerja di keluarga Pak Chandra mengaku salut dengan kepribadian bosnya tersebut. “Selama 2 tahun ikut Pak Bos Chandra, saya menyaksikan betapa beliau baik banget dalam memperlakukan semua karyawannya. Wibawanya aku kasih 1000 jempol!” ujar permepuan yang juga asal Lombok ini.

“Setiap kali ada karyawan yang datang melaporkan karyawan lain, endingnya dinasehati, disuruh takut Tuhan semua. Tidak pernah ada yang dimarahin, paling kalau ditegur bilangnya: layanilah orang lain seperti kita melayani Tuhan. Akhir-akhir ini susah cari duit, maka baik-baiklah, kerja yang ulet dan rajin,” tutur Rey. [Nurhalimah]  [DDHKNews]

Baca juga:

×