DDHK.ORG – Pandemi COVID-19 masih menjadi pembahasan hingga kini. Meski dinyatakan melandai dan diperbolehkan kembali beraktivitas, di beberapa negara masih mewaspadai wabah ini.
Mengenai pandemi ini, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu kemarin, mengungkapkan, ia ‘berharap’ pandemi COVID-19 tak lagi dianggap sebagai keadaan darurat global tahun depan.
Dilansir dari Detik, komentar ini muncul saat menyoroti China yang menerapkan kebijakan “nol-COVID” dan membiarkan orang hidup dengan virus.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap negara tersebut lantaran bisa menghadapi lonjakan infeksi kembali.
“Membahas virus yang hadir tiga tahun lalu di Wuhan dan telah menewaskan lebih dari 6,6 juta orang, apakah masih dianggap sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional atau PHEIC,” kata Tedros dikutip dari Channel News Asia, Kamis (15/12/2022).
Diketahui, WHO kerap mengadakan rapat setiap beberapa bulan untuk memutuskan apakah virus Corona yang muncul tiga tahun lalu di Wuhan, China, masih merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) atau tidak.
Pertemuan ini juga ditujukan untuk memicu tanggapan internasional yang terkoordinasi dan dapat membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
Di sisi lain, ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove saat ditanya tentang kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi, ia mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Jika ada sebagian besar populasi yang belum divaksinasi, dunia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” kata direktur kedaruratan WHO Mike Ryan saat ditanya tentang hal yang sama.
Mengomentari ledakan kasus Covid-19 baru-baru ini di China, Ryan mengatakan itu bukan karena pelonggaran kebijakan ketat pemerintah yang tiba-tiba. Dia menganggap bahwa virus tersebut menyebar jauh sebelum pencabutan pembatasan. [DDHK News]