Warga Indonesia yang bekerja dan tinggal di Hong Kong dituntut harus lebih bisa menjaga daya tahan tubuh. Sebab, saat ini di Negeri Beton sedang berlangsung musim flu yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Maret atau April mendatang.
Hal itu disampaikan Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP), pada hari Rabu (5/2/2025). Otoritas kesehatan Hong Kong itu menyebutkan jumlah kasus flu masih akan terus meningkat.
CHP mencatat sekitar 200 kasus serius atau kematian yang melibatkan orang dewasa sejak awal tahun 2025, di mana 65 persen di antaranya adalah orang lanjut usia. Pejabat Pengendali CHP, Edwin Tsui, mengatakan virus influenza A, subtipe H1, saat ini beredar di Hong Kong.
“Banyak orang Hong Kong bepergian ke luar negeri. Kita tidak bisa hanya fokus pada situasi di (Hong Kong) SAR. Kita juga harus melihat jenis influenza di negara lain. Destinasi wisata populer, seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, Amerika Utara, dan daratan, saat ini juga memiliki kasus influenza A (H1),” kata Edwin, sebagaimana dilansir RTHK.
Edwin memperkirakan jumlah kasus akan terus meningkat, dan mendesak warga Hong Kong untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin. “Musim flu di negara lain terjadi pada bulan Januari setiap tahun. Orang-orang bepergian ke luar negeri, dan ketika mereka kembali dari liburan, mungkin ada wabah di sekolah dan tempat kerja,” katanya.
Ia juga menghimbau orang-orang untuk segera pergi ke dokter jika mereka sakit.
Pada momen yang sama, dokter keluarga Lam Wing-wo mengatakan jumlah janji temu untuk vaksinasi flu meningkat dua kali lipat setelah liburan Tahun Baru Imlek. Lam mengatakan sekitar 20 orang telah membuat janji temu untuk vaksinasi flu setiap hari, dan beberapa dari mereka termasuk dalam kelompok usia yang relatif berisiko rendah, yaitu 18 hingga 50 tahun. Ia mengatakan persediaan vaksin cukup, dan menghimbau orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke klinik untuk mendapatkan suntikan flu.