BeritaInfo DD

Ruqyah Mandiri, Cara Lindungi Diri dari Kesurupan Setan dan Gangguan Sihir

DDHK.ORG — Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) kembali menggelar Pelatihan Ruqyah Mandiri untuk para pekerja migran Indonesia di Negeri Beton. Pelatihan kedua ini juga diberikan oleh Bapak Arief Wahyudi.

“Pelatihan ini diadakan selama dua hari. Yaitu, hari Ahad tanggal 1 dan 8 November. Dalam sehari, ada dua sesi. Jadi, total ada empat kali tatap muka,” kata General Manager DDHK, M. Imam Baihaqi.

Kepada DDHK News, Arief Wahyudi menjelaskan bahwa ruqyah mandiri adalah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. “Beliau biasa melakukannya sebelum tidur. Salah satu kegunaannya, melindungi diri dari sentuhan setan, dimana kita ketahui bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia,” kata pria yang biasa disapa Pak Didi ini.

Berdasarkan kandungan surat An-Nas kita ketahui bahwa setan mengganggu manusia dalam bentuk bisikan kejahatan. Dan, sebagaimana termuat dalam surat Al-Falaq, setan juga bisa melakukan kerusakan atau melakukan kejahatan lewat praktek sihir.

“Dengan melakukan ruqyah, insyaallah itu salah satu cara melindungi fisik kita dari setan, apakah sifatnya seperti kesurupan atau gangguan sihir,” ujar Pak Didi.

Seperti diketahui, sebagian pekerja migran Indonesia di Hong Kong tinggal di rumah majikan yang terdapat patung. Baik itu sekadar pajangan atau untuk sesembahan. Hal itu, sebagaimana dikatakan Imam Baihaqi, rentan menjadi tempat bersemayamnya jin penggangggu dan setan.

“Saya setuju sekali dengan yang disampaikan Pak Imam itu. Saya sendiri, selama beberapa tahun tinggal di Hong Kong, sering mendengar kisah-kisah gangguan. Untuk itu kita perlu memperkuat diri dan membentengi diri dengan ruqyah,” kata Pak Didi.

Praktek Ruqyah Harus Benar

Arief wahyudi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam praktek ruqyah. Pertama, pondasi akidah harus kuat.

Kedua, amal shaleh harus ditingkatkan. Untuk itu, dia menganjurkan agar istiqomah dalam menjalankan ibadah shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah, seperti Dhuha dan Tahajjud.

“Kita juga harus mulai melakukan sedekah setiap hari, walaupun cuma 1 atau 2 dolar. Amal yang kita lakukan itu menjadi salah satu benteng yang membuat kita kuat menghadapi gangguan setan,” ujarnya.

Praktek ruqyah mandiri yang benar, tegas Arief Wahyudi, yang referensinya dari Rasulullah. Termasuk, hanya menggunakan alat-alat yang digunakan Rasulullah.

Sayangnya, kata dia, sekarang ini banyak pelaku ruqyah melakukan sesuatu yang keluar dari ajaran Nabi Muhammad. Misalnya, peruqyah pria hanya berduaan dalam ruangan dengan pasien wanita.

“Itu jelas melanggar syariat Islam,” kata Arief Wahyudi.

Contoh lain, ada seseorang mengaku melakukan ruqyah, lalu meludah ke air, kemudian orang disuruh membeli air tersebut seharga HK$1,000, misalnya. “Jelas ini ajaran tidak benar,” ujarnya. [Lina/DDHK News]

Baca juga:

×