DDHK.ORG – Ribuan aktivis agama dan kaum sayap kanan turun ke jalanan di ibu kota Serbia, Beograd, menolak pawai tahunan perayaan Gay Pride Eropa atau EuroPride yang akan berlangsung pekan depan. Mereka menilai pawai ini merusak nilai-nilai keluarga lantaran mendukung kaum lesbian, gay, biseksual, transgender/transeksual, queer (LGBTQ).
Kepala Gereja Ortodoks Serbia, Uskup Porfirije, mengatakan acara EuroPride mengancam nilai-nilai tradisional keluarga. “Mereka ingin menodai kesucian pernikahan dan keluarga, dan memaksakan persatuan yang tak wajar sebagai pengganti pernikahan,” ujarnya saat berkhotbah di dahadapan massa.
Sebelumnya, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan membatalkan pawai EuroPride dengan mengatakan pihak berwenang belum memberikan izin perayaan acara itu. Vucic pun menyerahkan kepada polisi apakah akan membubarkan acara yang mendukung kelompok lesbian, guy, biseksual, transgender/transeksual, queer (LGBTQ) itu.
Meski menghadapi ancaman, kelompok LGBTQ dan hak asasi manusia bersikeras akan menggelar pawai akhir pekan depan, bahkan jika pihak berwenang membatalkannya.
Gay merupakan hal legal di Serbia. Namun, pernikahan sesama jenis tak dibolehkan. Selain itu, para aktivis mengatakan orang-orang LGBT kerap menghadapi permusuhan dan diskriminasi. [Sumber: CNN Indonesia][DDHKNews]