Sekitar 200 orang memenuhi Seminar Room yang berlokasi di antai 6 Masjid Ammar Wan Chai. Pada hari itu, Ahad, 6 April 2025, mereka berkumpul untuk menghadiri acara Halalbihalal yang digelar oleh para muallaf dari berbagai negara dalam Helpers of Islam Group (HIG) Hong Kong.
Pada acara bertajuk Eid-Ul-Fitr Celebration 1446 H and Muallaf Gathering itu, tampak turut hadir Committee Da’wa Islamic Union of Hong Kong (IUHK) Haji Kasim Ma Fung Wai, staf IUHK Brother Aminul Haq dan Sister Fateema, serta Dai Ambassador Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) Ustadz Husnul Muttaqin. Turut hadir juga Ibu Dewi Lestari Tam, salah seorang pendukung aktivitas dan kegiatan HIG. Acara ini juga dihadiri Imam Ushman Yang, Imam Masjid Ammar Wan Chai.
Ustadz Husnul Muttaqin, yang merupakan guru pembimbing Muallaf Class HIG di Masjid Ammar Wan Chai menyempatkan diri untuk menyapa Imam Ushman Yang, saat memberikan tausiyah agama di acara tersebut. “Alhamdulillah, masyaallah, Anda berbicara dalam bahasa Indonesia dengan baik. Kami ini alumni universitas yang sama di Pakistan. Saya juga pernah belajar di sana,” kata Ustadz Husnul, saat Imam Ushman membalas sapaannya.
“Alhamdulillah, semoga segala sesuatu yang telah kita lakukan bisa bermanfaat, khususnya kepada saudara dan saudari kita para muallaf dari Filipina dan Indonesia. Saya berharap di suatu hari nanti, kita punya (anggota) mualaf dari orang lokal. Mungkin mereka bisa bergabung bersama kita, belajar tentang Islam, insyaallah. Dan tentu, saya tidak pernah lupa pada saudara dan saudari para mualaf, semoga Allah menguatkan iman kita, sampai akhir hayat kita, insyaallah. Aamin,” ujarnya.
Meskipun Hari Raya Idul Fitri telah berlalu sekitar 2 pekan, namun sebagian besar umat Muslim masih menikmati uforianya. “Khususnya orang-orang Indonesia, (merayakannya lewat kegiatan) halalbihalal, (kegiatan) yang tidak pernah dilakukan di negara manapun. Hanya Indonesia, dan sekarang mualaf Filipina juga ikut merayakan hal yang sama, karena ini sesuatu yang baik dan harus kita pertahankan,” kata Ustadz Husnul.
Ia pun kemudian menjelaskan makna idul fitri. Kata idul fitri, ucapnya, berasal dari 2 kata bahasa Arab. Id bermakna kita kembali, dan fitri adalah fitrah atau keadaan semestinya.
“Maka idul fitri dapat diartikan kembali kepada fitrah. Maksudnya adalah kembali kepada kondisi dan keadaan semestinya, menjadi Muslim yang kembali kepada fitrahnya sebagai hamba Allah,” ujar Ustadz Husnul.
Dan, fitrah sebagai hamba Allah itu ada tiga. Pertama, fitrah menghamba kepada Allah, atau fitrah beribadah kepada Allah.
Kedua, fitrah berbuat baik kepada sesama manusia. Dan, yang paling berhak atas kebaikan kita adalah keluarga kita sendiri.
Ketiga, fitrah mengendalikan hawa nafsu dan mengalihakannya dengan ibadah kepada Allah.

Pada kesempatan itu Ketua HIG Hong Kong Brother Yusuf Al Bukhari menyampaikan program-program yang telah dilakukan oleh organisasi yang dipimpinnya. Diantaranya, penyelenggaraan muallaf class di Wan Chai, street da’wa di Central, pembukaan HIG Macau, qurban 14 ekor kambing di Filipina pada tahun 1445 H, buka bersama muallaf di beberapa masjid di Filipina, pembagian sembako untuk mualaf yang tidak mampu, serta pendistribusian penyaluran zakat fitrah di beberapa masjid di Filipina. [Laporan: Lutfiana Wahid].