DDHK.ORG – Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, siap menghadapi curah hujan tinggi. Beberapa hari ke depan, wilayah Makkah diprediksi akan terus menemui curah hujan tinggi.
Presidensi Umum Dua Masjid Suci memobilisasi peralatan dan tenaga untuk menghadapi kondisi cuaca basah di Masjidil Haram di Makkah.
Bahkan seperti dilansir Republika, untuk Mataf, area sholat, pintu masuk dan pintu keluar telah disiapkan untuk menghadapi curah hujan yang ada.
Selain itu, berbagai upaya juga telah diintensifkan untuk memastikan air hujan dan lantai segera dikeringkan, untuk memastikan keselamatan jamaah dan peziarah selama melakukan ritual.
Sebelumnya, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi telah memperingatkan cuaca buruk akan berlanjut hingga Jumat (6/1/2022).
Hujan lebat yang disertai hujan es, kabut dengan jarak pandang rendah, serta gelombang tinggi di sepanjang pantai diprediksi terjadi dalam kurun waktu ini.
“Badai petir akan berlanjut di sebagian besar wilayah di Kerajaan mulai dari Ahad 1 Januari, hingga Jumat 6 Januari 2023,” tulis NCM dalam akun Twitter mereka, dikutip di Arab News, Selasa (3/1/2022).
NCM pun meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, meramalkan hujan lebat di Mekkah, Madinah dan wilayah Perbatasan Utara mulai dari Ahad malam.
Kelas tatap muka tetap ditangguhkan pada Senin dan Selasa di semua sekolah di Makkah, Jeddah dan Rabigh.
Dalam laporan hariannya Senin (2/1/2022) kemarin, NCM mengatakan hujan petir sedang dan deras ,disertai angin aktif diperkirakan akan turun di beberapa bagian wilayah Asir, Baha, Makkah dan Madinah.
“Hal ini meluas ke beberapa bagian Qassim, Hail, Tabuk, Perbatasan Utara dan wilayah Jouf,” lanjutnya.
Langit sebagian akan berawan, dengan kemungkinan badai petir disertai angin aktif di beberapa bagian Riyadh dan Provinsi Timur.
Kondisi tersebut juga akan melanda beberapa bagian wilayah Najran dan Jizan.
Tidak hanya itu, Pusat Meteorologi Nasional juga melaporkan beberapa wilayah tinggi di Tabuk dan bagian utara Kerajaan dapat menyaksikan hujan salju.
Hujan dipandang sebagai tanda rahmat dalam Islam. Dalam QS Asy-Syura ayat 28 disebutkan, وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ
Artinya: “Dan dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan dialah yang maha pelindung lagi maha terpuji.” [DDHK News]