DDHK.ORG – Kenali perubahan perilaku remaja sejak dini. Dunia mereka memang sangat pelik. Bagi yang memiliki buah hati remaja, perlu mewaspadai jika terdapat perubahan perilaku mencurigakan pada mereka. Bisa jadi psikis atau mental mereka sedang terganggu yang ditandai perubahan perilaku.
Dilansir dari Republika.co.id, Sekretaris Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia Angga Wirahmadi menjelaskan, orang tua perlu mewaspadai perubahan perilaku mereka. Perubahan perilaku bisa jadi tanda-tanda awal terjadinya masalah mental.
“Kita curiga seorang anak atau remaja (mengalami masalah mental) kalau kita menemukan satu dari dua hal. Pertama anak bersikap atau berperilaku tidak seperti biasanya,” tuturnya.
Selain itu, tanda kedua yang menjadi awal masalah mental adalah mulai menunjukkan keluhan fisik berulang namun tanpa keluhan yang jelas. Contoh, remaja mengaku sering sakit perut tapi tidak memiliki gejala maag, sering merasa jantung berdebar dan tangan terasa dingin padahal tidak memiliki penyakit jantung ataupun gangguan tiroid.
“Kalau kita menemukan salah satu dari dua hal tersebut, kita harus curiga ada masalah mental. Sehingga kita lakukan alur pendekatan masalah mental,” ujarnya.
Para orang tua disarankan melakukan self assessment terhadap kondisi kesehatan mental mereka jika merasa anaknya mengalami masalah mental.
Self Assessment untuk Remaja
Tenang saja, self assessment ini bisa dilakukan secara online melalui aplikasi yang bisa diunduh secara gratis.
Setelah proses screening dilakukan dan ternyata ditemukan bahwa mengalami masalah mental, orang tua dan sang buah hati bisa melakukan konsultasi secara online melalui platform yang menyediakan layanan psikolog klinis secara gratis.
Setelah itu, jika benar-benar dibutuhkan untuk penanganan lebih lanjut, maka orang tua bisa membawa anaknya ke psikolog maupun psikiater.
“Jadi ada tahapannya karena menghadapi remaja berbeda dengan orang remaja yang percaya diri saja ke dokter. Ada malu, cemas ketahuan, merasa lemah, jadi kita coba lakukan dengan cara tersebut sehingga dapat menemukan solusi yang terbaik,” imbuhya.
Jika mereka menunjukkan penyakit fisik tanpa keluhan yang jelas, orang tua juga bisa membawa ke puskesmas terdekat. Puskesmas telah menerapkan layanan kesehatan peduli pada anak usia ini, termasuk masalah mental.
“Setiap remaja usia 10-17 tahun yang datang berobat dengan keluhan apapun, batuk dan pilek sekalipun akan dievaluasi dengan masalah mental karena pelayanan puskesmas sekarang sudah pelayanan kesehatan peduli remaja,” pungkasnya. [DDHK News]