Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan materi dan non-materi yang diberikan umat Muslim dunia, termasuk Indonesia, selama memerangi agresi brutal Israel di Jalur Gaza Palestina hingga akhirnya gencatan senjata tercapai pada Ahad (19/1/2025). Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap seluruh negara dan umat Muslim dunia yang membela perjuangan mereka.
“Kami sampaikan salam hormat kepada seluruh rakyat Arab dan umat Islam yang telah menunjukkan dukungan atas perjuangan kami yang tanpa henti. Mereka telah mengirimkan kepada kami dukungan dana dan moril yang kami terima dan kami teruskan di Brigade Al Qassam. Jutaan pesan dukungan. Meminta kepada kami untuk berjuang bersama kami dalam segala kemungkinan melawan musuh (Israel) dari Teluk Arab di timur hingga tanah Arab di wilayah Barat, dari seluruh umat muslim dari Tangier (Maroko) hingga Jakarta (Indonesia),” kata Abu Ubaida dalam sebuah rekaman video singkat yang diunggah di akun X @Xumas_iq, seperti dilansir CNN Indonesia.
Israel dan Hamas akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata untuk melakukan pertukaran tawanan di antara kedua belah pihak. Hamas berjanji akan membebaskan 33 sandera dari Israel, sementara Israel berjanji membebaskan seratusan tawanan dari Palestina.
Hamas sejauh ini telah membebaskan tiga sandera pada tahap pertama pembebasan sandera. Sementara Israel membebaskan puluhan tawanan.
Sebelumnya, Hamas menyampaikan pernyataan terkait gencatan senjata yang dilakukan selama enam pekan. Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya akan mematuhi perjanjian gencatan senjata tersebut.
Namun, Brigade al-Qassam menyatakan setiap pelanggaran yang dilakukan Israel selama gencatan senjata mungkin akan membahayakan proses tersebut dan membahayakan nyawa para sandera.
Beri Hadiah kepada Tiga Sandera Israel yang Dibebaskan
Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam memberi hadiah kepada tiga sandera dari Israel yang dibebaskan di fase pertama gencatan senjata pada hari Ahad (21/1/2025). Para sandera Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari, tampak membawa goody bag atau tas bingkisan berlogo Brigade Al Qassam saat diserahkan ke tentara Israel.
Salah satu perwakilan keluarga Gonen mengatakan bingkisan yang diterima berisi sertifikat, kalung, dan foto, demikian dikutip CNN. Namun, Badan Keamanan Dalam Negeri Israel, Shin Bet, menyita barang tersebut.
Perwakilan keluarga dan Shin Bet tak memberi rincian lebih jauh soal isi bingkisan dari Hamas. Media berbahasa Ibrani sebelumnya melaporkan foto yang diterima para sandera menampilkan saat mereka ditawan Hamas.