BeritaIndonesia

Dompet Dhuafa Terjunkan Dokter, Perawat, Bidan, hingga Apoteker ke Lokasi Bencana Banjir NTT

DDHK.ORG — Berbagai aktivitas kemanusiaan dilakukan tim Dompet Dhuafa di lokasi bencana banjir Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Jumat (9/4/2021). Termasuk, memberikan layanan kesehatan di 3 kabupaten, dengan menerjunkan tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, bidan, hingga apoteker.

Hal itu terlihat dari laporan harian Respon Banjir Bandang Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disampaikan Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

Di Kabupaten Flores Timur, tim memberikan layanan kesehatan di Pos Pengungsian SD Inpres Weiwerang, Adonara Timur, dengan menerjunkan 2 dokter dan 5 relawan medis, dibantu tim medis dari Universitas Hasanuddin.

[darsitek number=3 tag=”indonesia”]

Tim melayani 15 pasien. Umumnya, mereka menjalani perawatan luka serta didiagnosa mengalami hipertensi, batuk, dan pilek.

Pada hari yang sama, tim Medis dari Universitas Hasanuddin juga bergerak ke Kabupaten Lembata, untuk  memberikan layanan kesehatan di salah satu daerah terdampak bencana banjir NTT. Mereka terdirid ari 1 dokter dan 4 relawan medis.

Di Kabupaten Kupang Timur, tim memberikan pengobatan gratis di Kelurahan Oesao, RT.36/RW.12. Tim medis terdiri dari 2 dokter, 1 perawat, 1 bidan, 1 apoteker, dan 1 staf SKM.

Jumlah pasien mencapai 104 orang. Umumnya mereka didiagnosa mengalami tinea, ISPA, vertigo, dan common cold.

Buka Dapur Umum dan Distribusi Logistik

Selain memberikan layanan kesehatan, tim Dompet Dhuafa juga membuka dapur umum di beberapa lokasi pengungsian. Pada hari Jumat, sebanyak 632 nasi bungkus dan paket makan siang disiapkan tim di 4 lokasi pengungsian Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.

Tim juga mendistribusikan logistik untuk para penyintas bencana. Termasuk, mendistribusikan masker untuk mereka.

Seperti diketahui, akibat bencana banjir di berbaai daerah di NTT, 138 jiwa dilaporkan meningal dunia, 61 orang hilang, 129 orang luka-luka, 1.700 KK atau sekitar 4.829 jiwa terdampak, dan 2.019 atau 13.226 jiwa terpaksa mengungsi. Secara materiil, kerugian tercatat 1.114 unit rumah rusak, 1.992 unit rumah terdampak, 87 unit fasilitas umum terdampak, dan 24 unit fasilitas umum rusak berat.

“Kebutuhan mendesak yang saat ini dibutuhkan para penyintas bencana adalah sembako dan bahan makanan, air bersih, perlengkapan bayi, layanan medis, serta hygiene kit,” tulis laporan DMC Dompet Dhuafa. [DDHKNews]

Baca juga:

×