DDHK.ORG — Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Kamis (8/4/2021) melaporkan, melakukan 4 klaster aksi di lokasi banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur, Nusa Tengara Timur (NTT). Yakni, penyediaan dapur umum, layanan kesehatan, evakuasi, dan penyaluran logistik.
Untuk klaster dapur umum, pada hari kamis tim DMC Dompet Dhuafa menyediakan lebih dari 500 porsi nasi bungkus yang disediakan di 3 lokasi pos pengungsian di Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur. Yakni, di pos pengungsian Man 1 Weiwerang yang menampung 205 jiwa, pos pengungsian Pondok Wahidiyah, yang menmapung 41 jiwa, dan pos pengungsian Kantor Desa Lamahala yang menmapung 75 Jiwa.
Untuk klaster kesehatan, tim memberikan layanan di Pos Pengungsian SD Impres Weiwerang dan di Kampung Baru Saosina, dengan menerjunkan 8 personil yang terdiri dari dokter dan relawan medis dari fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Belasan pasien yang dilayani terdiagnosa penyakit demam, batuk, pilek, dan Ispa.
“Rata-rata keluhan pasien dengan nyeri trauma akibat terseret arus banjir dan ISPA,” tulis laporan DMC Dompet Dhuafa.
Seperti diketahui, hujan turun dengan intensitas tinggi pada dini hari, Ahad (4/4/2021), pukul 01.00 waktu setempat, atau WITA di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, pada Ahad, pukul 10.00 WITA terjadi banjir bandang di Kabupaten Flores Timur. Akibat curah hujan yang tinggi, juga mengakibatkan kejadian banjir besar di beberapa titik wilayah NTT.
Akibat bencana banjir tersebut, 138 jiwa dilaporkan meningal dunia, 61 orang hilang, 129 orang luka-luka, 1.700 KK atau sekitar 4.829 jiwa terdampak, dan 2.019 atau 13.226 jiwa terpaksa mengungsi. Secara materiil, kerugian tercatat 688 unit rumah rusak berat, 272 unit rumah rusak sedang, 154 unit rumah rusak ringan, 60 unit rumah terendam, 1.992 unit rumah terdampak, 87 unit fasilitas umum terdampak, dan 24 unit fasilitas umum rusak berat.
Tim DMC Dompet Dhuafa menerjunkan 22 personil ke lokasi terdampak banjir bandang di Flores Timur. Diantaranya, mereka terdiri dari dokter dan tim medis, relawan, dan 12 petugas untuk penyediaan dapur umum. Bersama tim Dompet Dhuafa, juga bergabung 5 orang tim medis dari Universitas Hasanuddin yang terdiri dari dokter dan relawan.
“Kebutuhan mendesak yang saat ini dibutuhkan para penyintas bencana adalah sembako dan makanan, perlengkapan bayi, layanan medis, serta hygiene kit,” tulis laporan DMC Dompet Dhuafa. [DDHKNews]