BeritaHong Kong

Disaksikan Puluhan Jemaah Majelis Taklim Ukhuwah Islamiyah Yuen Long Ratna Bersyahadat

DDHK.ORG — 8 November 2020 menjadi tanggal bersejarah bagi Ratna Kristiani. Dan, Majelis Taklim Ukhuwah Islamiyah Yuen Long akan selalu diingat oleh pekerja migran Indonesia asal Lampung tersebut.

Di tanggal itu, di majelis taklim itu, disaksikan lebih dari 30 jemaah, sekitar jam 15:26 waktu Hong Kong, gadis cantik berusia 22 tahun itu menyatakan diri masuk Islam, dengan mengucapkankan dua kalimat syahadat. Prosesi pembacaan ikrar keislaman Ratna dibimbing oleh Ustadz Mahmud Abdussalam, Ketua Persatuan Organisasi Muslim Indonesia Hong Kong (POSMIH).

Pada kesempatan itu Ustadz Mahmud menyampaikan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas karunia hidayah yang diberikan-Nya kepada Ratna. Ia juga meminta sang muallaf istikomah dalam belajar dan menjalankan ajaran-ajaran agama Islam yang baru dipeluknya.

“Diniatkan bahwa panjenengan (Anda) sudah menerima agama Islam sebagai agama panjenengan, nggeh. Jangan berpikir agama Islam itu agamanya keras, nggeh. Agama Islam itu agama penuh kasih sayang,” kata Ustadz Mahmud.

Ratna mengaku mengalami pengalaman batin yang luar biasa, yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata, saat mengucapkan dua kalimat syahadat. “Sewaktu mengucapkan syahadat, saya deg-degan dan menangis haru, bahagia. Entah kenapa, pokoknya saya terharu, sedih bercampur bahagia. Pokoknya gak bisa ngomong apapun. Ada banyak jemaah juga yang menangis liat saya,” ujarnya.

Ratna adalah pekerja migran Indonesia yang baru bekerja delapan bulan di Hong Kong. Ia mengaku tertarik dengan Islam sejak duduk di bangku SMA. Namun, ia tak kunjung mendapatkan izin dari ibunya saat mengutarakan niat untuk memeluk agama Islam.

“Saya sudah mantap dan berminat masuk Islam dari dulu. Waktu itu saya minta izin ke ibu, tapi tidak diizinkan. Ibu saya dulunya juga beragama Islam. Tapi sekarang saya di Hong Kong, ibu mengizinkan saya,” kata Ratna.

“Saya tinggal dan sekolah di Lampung. Di sana tidak ada sekolah Kristen. Semuanya sekolah Islam. Mulai TK, SD, hingga SMA saya sekolah di sekolah Muhammadiyyah. Saya sudah mengenal Islam dari kecil dan sekarang hati saya sangat yakin dengan Islam,” ujarnya.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini sengaja memilih Hong Kong untuk bersyahadat, karena dia menilai Hong Kong sebagai tempat yang lebih aman dan nyaman untuk belajar Islam dan menjalankan ajarannya dengan sungguh-sungguh. Sebab, di Indonesia semua keluarganya non-Muslim. “Saya akan sulit untuk beribadah. Pasti banyak halangan dan perdebatan,” ujar Ratna.

Dia juga memutuskan untuk belajar agama Islam di daerah Yuen Long karena banyak teman-temannya yang membantu membimbing dan mengarahkannya dalam menjalani ajaran Islam. [Nurhalimah/DDHK News]

Baca juga:

×