ArtikelBeritaDunia IslamFiqihKesehatanKonsultasi

Cara Sholat Wanita Istihadlah

DDHK.ORG – Istihadhah, istihadlah, atau istiqadhoh menjadi salah satu problema yang dialami wanita. Bagaimana cara sholat wanita yang sedang istiqadhoh? Yuk simak konsultasi bersama Ustadz berikut ini.

Assalamualikum Ustadz izin bertanya:

Bagaimana cara sholatnya wanita yang sedang istiqadhoh?

Terima kasih sebelumnya.

Salam, Fulanah

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah…
Istihadlah adalah kondisi dimana darah keluar terus menerus dari kemaluan seorang wanita, melebihi dan di luar masa haid pada umumnya serta bukan karena nifas atau melahirkan.

Haid bagi seorang wanita pada umumnya paling sedikit sehari semalam atau 24 jam. Sedangkan paling banyak adalah 15 hari.

Apabila darah yang keluar kurang dari sehari semalam atau melebihi 15 hari, maka itulah yang dinamakan istihadhah.

Darah istihadlah warnanya tidak sama dengan darah haid. Darah haid biasanya warnanya kehitaman, kental, berbau tidak sedap. Sedangkan darah istihadlah warnanya merah seperti umumnya darah.

عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِي حُبَيْشٍ، أَنَّهَا كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ إِذَا كَانَ دَمُ الْحَيْضِ – فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ – فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلاَةِ وَإِذَا كَانَ الآخَرُ فَتَوَضَّئِي فَإِنَّمَا هُوَ عِرْقٌ.” (رواه أبو داود والنسائي)

“Dari Fathimah binti Abu Hubaisy, bahwasanya ia mengalami istihadlah, maka Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Bila itu darah haid tentunya itu darah berwarna hitam yang dengan mudah bisa dikenali, kalau memang seperti itu maka tinggalkanlah shalat. Dan jika darah berwarna selain itu maka segeralah wudlu (setelah mandi) lalu shalatlah karena itu adalah darah penyakit.” (H.R. Abu Dawud & Nasa’i)

Wanita yang mengalami istihadlah disebut sebagai mustahadlah. Tipe wanita seperti ini perlu dihukumi apabila sebelum menderita istihadlah dia termasuk wanita yang mu’tadah (terbiasa haid pada waktunya secara teratur dan tahu hari kebiasaan haidnya), maka dia meninggalkan shalat pada hari kebiasaan haidnya, setelah itu dia harus segera mandi, shalat, puasa, dan boleh digauli oleh suaminya.

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ تَعْنِي أَنَّ امْرَأَةً كَانَتْ تُهَرَاقُ الدَّمَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَفْتَتْ لَهَا أُمُّ سَلَمَةَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِتَنْظُرْ عَدَدَ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ الَّتِي كَانَتْ تَحِيضُ مِنْ الشَّهْرِ قَبْلَ أَنْ يُصِيبَهَا الَّذِي أَصَابَهَا فَلْتَتْرُكْ الصَّلَاةَ قَدْرَ ذَلِكَ مِنْ الشَّهْرِ فَإِذَا خَلَّفَتْ ذَلِكَ فَلْتَغْتَسِلْ ثُمَّ لِتَسْتَثْفِرْ ثُمَّ لِتُصَلِّي (رواه أبو داود والنسائي)

“Dari [Ummu Salamah] -ia bermaksud- ada seseorang perempuan yang mengalami pendarahan pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia (Ummu Salamah) memintakan fatwa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Beliau bersabda, “Hendaklah kamu menghitung malam dan hari (jadwal) yang biasa kamu haid setiap bulannya. Selama kamu masih berada di hari kebiasaan kamu haid pada setiap bulannya maka tinggalkanlah seukuran malam/hari tersebut dalam setiap bulannya. Bila hal itu selesai maka mandilah, kemudian letakkan kain pada tempat haid, dan kerjakan shalat.” (H.R. Abu Dawud & Nasa’i)

Lalu bagaimana tata cara shalat bagi wanita mustahadlah?

Ada enam hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Membasuh kemaluannya sebelum mengerjakan shalat.

2. Wanita istihadhah harus menyumbat atau menutup kemaluannya dengan kapas, atau semisalnya ketika hendak shalat.

3. Membalut kemaluannya. Kewajiban yang ketiga ini dilakukan setelah menyumbat dan menutupnya. Hanya saja, menurut Imam Ar-Ramli jika dengan membalut sudah bisa menjadi penyegah keluarnya darah, maka dianggap cukup tanpa harus menyumbatnya.

4. Wudlu setelah masuknya waktu shalat.

5. Harus cepat-cepat tanpa jeda dengan waktu yang panjang antara kewajiban pertama hingga kelima.

6. Harus wudlu dalam setiap shalat wajib. Ia tidak bisa menggunakan satu wudlu untuk dua shalat wajib.

Semoga bermanfaat…

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dijawab oleh Ustadz Very Setiawan.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]

Baca juga:

×