Banyak daerah di pulau Jawa dilanda bencana alam, terutama banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.
Di Jawa Timur, misalnya, banjir melanda tujuh kecamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Masun, menyatakan hingga Selasa sore (17/12/2024), banjir yang melanda Kota Reog sejak Minggu malam (15/12/2024) disebabkan oleh jebolnya sejumlah tanggul.
Masun menjelaskan, ada 13 titik tanggul jebol pemicu banjir, yakni sembilan di Sungai Keyang dan empat di Sungai Sono. “Kami akan melakukan upaya darurat dengan menutup tanggul sementara agar tidak terjadi luapan lagi,” ujarnya, seperti dilansir Kompas.
Dari Jawa Barat, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengungkapkan dampak kerusakan akibat bencana yang melanda daerah tersebut pada Desember 2024 diperkirakan mencapai hampir Rp 200 miliar. “Hampir mendekati Rp 200 miliar atau Rp 180 sekian miliar,” ujar Marwan setelah memimpin rapat koordinasi mengenai penanganan dan status tanggap darurat bencana di pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/12/2024) sore.
Menurut data yang dirilis oleh BPBD Kabupaten Sukabumi, hujan deras yang terjadi pada 1 hingga 3 Desember 2024 menyebabkan bencana banjir, longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang. Bencana tersebut menerjang 205 desa di 39 kecamatan, mengakibatkan 23.318 jiwa terdampak, 8.736 jiwa mengungsi, serta 10 orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya hilang, diduga tertimbun tanah longsor.
Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Tercatat, 3.758 rumah mengalami rusak ringan, 1.588 rumah rusak sedang, dan 3.548 rumah rusak berat. Selain itu, 29 jembatan, 124 titik jalan, 17 tembok penahan tanah, 110 saluran air, 27 tempat ibadah, 155 sekolah, serta ladang pertanian juga terdampak.
Sedangkan dari Jawa Tengah, sebanyak 34 rumah di Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, rusak akibat pergerakan tanah. Fenomena tersebut terjadi usai wilayah setempat diguyur hujan lebat pada Selasa (10/12/2024).
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan, rumah warga terdampak berada di Dusun Gebang RT 05 RW 05 dan Dusun Kalisalam RT 03 RW 03. “Dari data sementara, ada 7 rumah yang rusak berat, 7 rusak sedang dan 20 rusak ringan. Rata-rata kerusakan terjadi pada tembok dan fondasi,” kata Andri kepada wartawan, Rabu (12/10/2024).
Masih dari Jawa Tengah, hujan deras dengan intensitas tinggi selama kurang lebih lima jam menyebabkan tanah longsor di Kampung Jembarsari, Kelurahan Kejiwan, Kecamatan Wonosobo, Selasa (17/12/2024) pukul 16.30 WIB. Kejadian ini mengakibatkan tanah urukan serta senderan setinggi sekitar tujuh meter dan panjang sekitar 50 meter longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, mengatakan longsor tersebut berdampak pada satu rumah huni. Selain itu, tiga sepeda motor turut tertimbun material longsor. “Tanah longsor menimpa bagian samping rumah milik Bapak Wayanto dan menimbun tiga sepeda motor miliknya di RT 006 RW 002 Kampung Mangli, Kelurahan Kejiwan,” ujar Dudy Wardoyo, dalam keterangan resminya, pada Selasa, seperti dikutip Kompas.
Selain itu, material longsor juga menutup aliran Kali Jembarsari, sehingga air tidak bisa mengalir. Akibat tertutupnya aliran irigasi tersebut, sejumlah rumah terancam terkena luapan irigasi. “Kali Jembarsari tertutup material longsor, menyebabkan aliran air terhambat dan berisiko meluap ke pemukiman,” tambah Dudy Wardoyo.
Banjir juga melanda beberapa daerah lainnya di pulau Jawa, terutama di daerah pesisir. Seperti, banjir rob di Bekasi dan sejumlah wilayah di Jakarta.