ArtikelFiqih

Adab Membesuk Orang Sakit

DDHK.ORG — Ketika membesuk orang yang sakit, bagi yang membesuk dianjurkan untuk mendoakan orang yang dibesuknya agar segera mendapatkan kesembuhan dan kesehatan; memberi nasihat agar tetap tabah dan bersabar; mengucapkan kata-kata yang baik yang dapat menenangkan jiwanya.

Ada Riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian masuk (membesuk) orang yang sakit, buatlah ia berharap agar diberi umur panjang. Meskipun hal itu tidak dapat menolak takdir, tapi dapat menenangkan jiwanya.”

Setiap kali Rasulullah saw membesuk orang yang sedang sakit, beliau selalu berkata, “La ba’sa thohuurun in syaallah [Tidak apa-apa, insyaallah (apa yang kamu alami ini) sebagai penyucian diri].”

Bagi yang membesuk orang yang sakit, dianjurkan baginya agar tidak berlama-lama sehingga tidak menjadi beban baginya, kecuali jika orang yang sedang sakit menghendaki.

Membesuknya wanita kepada lelaki

Dalam bab “menjenguknya wanita kepada lelaki”, Imam Bukhari menyatakan bahwa Ummu Darda’ pernah membesuk sahabat Anshar yang berada di masjid. Sayyidah Aisyah meriwayatkan, Ketika Rasulullah tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal sedang megalami demam. Aisyah berkata, “Aku menemui mereka dan bertanya, wahai ayahku, bagaimana keadaanmu? Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu?”

Lebih lanjut Aisyah berkata, apabila Abu Bakar terkena demam, dia selalu berkata, “Setiap orang berharap akan kembali kepada keluarganya, padahal kematian itu lebih dekat daripada tali sandalnya.”

Ketika Bilal ditinggal pergi orang yang membesuknya, dia berteriak. Dan ketika aku meningalkannya, dia berkata, “Aku berharap pada suatu malam. Di suatu lembah, sedang di sekitarku rerumputan Idkhir dan Jalil. Aku datangi suatu hari pada suatu malam. Lalu tampak gunung Syamah dan Thufail.”

Aisyah berkata, lalu aku mendatangi Rasulullah dan memberitahukan kepada beliau. Lantas berliau bersabda, “ya Allah, tambatkanlah pada diri kami kecintaan terhadap Madinah sebagaimana kecintaan kami terhadap Mekkah, bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah kesehatan kepadanya dan berkatilah kami dari sha’ dan mudnya, pindahkanlah demamnya dan tempatkanlah di Juhfah.”

Membesuknya orang Muslim terhadap orang kafir

Orang Muslim dianjurkan membesuk orang yang sedang sakit meskipun ia kafir. Imam Bukhari berkata dalam Shahih Bukhari, bab “Menjenguk Orang Musyrik”. Diriwayatkan dari Anas ra, bahwasanya ada seorang anak Yahudi yang menjadi pelayan Rasulullah saw. Suatu Ketika, ia sakit. Rasulullah saw pun membesuknya dan berkata kepadanya, “masuklah ke dalam Islam… masuklah ke dalam Islam.”

Sa’id bin Musayyab meriwayatkan hadits yang bersumber dari ayahnya, “Ketika Abu Thalib dalam keadaan sakaratul maut, Rasulullah saw datang membesuknya.”

Membesuk orang yang sakit mata

Abu Daud meriwayatkan dari Zaid bin Arqan, ia berkata, Rasulullah saw membesukku Ketika mataku sakit.

Meminta doa kepada orang yang sakit

Ibnu Majah meriwayatkan dari Umar ra. Ia berkata, rasulullah saw bersabda, “Apablia kamu membesuk orang yang sedang sakit, maka mintalah kepadanya agar ia mendoakanmu, karena doanya bagaikan doa malaikat.” Dalam kitab Majma’ Zawaid, Hitsami berkata, “Sanad hadits ini shahih dan perawainya dapat dipercaya. Hanya saja, hadits ini munqathi’. [Dinukil dari kitab Fikih Sunnah, karya Sayyid Sabiq] [DDHKNews]

Baca juga:

×