Lebih dari 500 orang mengikuti sholat Idul Fitri yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Inodnesia (KJRI) Hong Kong di lapangan Indian Recretaaion Club, Causeway Bay, pada hari Senin, 31 Maret 2025 lalu. Lapangan hijau yang berlokasi di 63 Caroline Hill Road, So Kon Po itu pun dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kekhidmatan dalam menyambut hari kemenangan umat Islam, Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. Lantunan takbir pun menggema mulai jam 09.00 di tempat itu.
Cuaca yang agak mendung tipis dan suhu udara dingin tidak meyurutkan semangat para jamaah untuk datang demi menjalankan ibadah. Pelaksanaan sholat Idul Fitri yang dihadiri oleh Bapak Konsul Jenderal Yul Edison, para pejabat dan staf KJRI, pejabat Konsulat Malaysia, serta pejabat dan staf BUMN ini diimami oleh General Manager Dompet DHuafa Hong Kong (DDHK), Ustadz Fajar Shofari Nugraha. Sekaligus, menjadi khatibnya.
Idul Fitri, kata Ustadz Fajar saat mengawali khutbahnya, merupakan hari kemenangan setelah perjuangan menempa diri untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. “Di pagi ini kita merasakan getaran suka cita yang mengalir dari lubuk hati kita yang paling dalam. Suara takbir yang menghiasi langit menggema dalam jiwa yang bersukacita. Sebagai rasa syukur dan kegembiraan inilah pagi yang istimewanya langit bersorak riang dan hati kita bersyukur yang tak terhingga, mari kita sambut dangan hati yang suka rela dan senyum yang tulus, komitmen menjalankan yang diperintahkan Allah dan komitmen meninggalkan segala bentuk larangan Allah SWT,” ujarnya.

Ustadz Fajar mengingatkan, manusia pada awal kejadianya adalah makhluk yang suci dan bersih, tidak ternoda apalagi berdosa. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah SAW yang artinya “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu-bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
“Namun faktor lingkungan yang mempengaruhi pentas kehidupan, kemudian berpengaruh pada perubahan kepribadian dan perjalanan hidup manusia,” kata ustadz kelahiran Bogor, Jawa Barat ini.
Pria yang pernah menjabat Mudir Pesantren Mualaf Dompet Dhuafa ini menyampaikan pesan Allah dalam surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya, “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Ayat itu memberikan pesan perintah bahwa hidup kita haruslah senantiasa berorientasi untuk beribadah kepada Allah SWT, tidak sekali-kali menyekutukan-Nya dengan segala makhluk apapun.
“Idul Fitri seyogyanya menjadi momen besar agar kita bisa mengembalikan diri kita ke asalnya, yaitu fitrah,” kata Ustadz Fajar.

Ia mewanti-wanti. Jangan sampai semangat ibadah kita berlalu seiring berlalunya bulan Ramadhan. “Dimana rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia setiap detiknya, setiap menitnya, setiap jamnya? Rasa syukur terbaik adalah selalu beribadah kepada Allah SWT dan selalu berbuat baik kepada sesama,” ujarnya.
Pada hari itu, Hong Kong serentak menggelar sholat Idul Fitri di berbagai tempat. Selain oleh institusi Islam lokal, sholat Idul Fitri juga digelar oleh organisai dan komunitas Indonesia di Negeri Beton.

Dompet Dhuafa sendiri memfasilitasi penyelenggaraan sholat Idul Fitri di 3 lokasi lainnya, bekerja sama dengan majelis-majelis taklim pekerja migran Indonesia. Yakni, di Yuen Long dengan imam dan khatib Dai Ambassador DDHK Ustadz Husnul Muttaqin, di Tung Chung dengan imam dan khatib Ustadz Muhammad Firosyurahman, serta di Kwai Fong dengan imam dan khatib Ustad Muhammad Misbahudin. [Laporan liputan berita: Lutfiana Wahid]