Berita

Soal Awal Ramadhan 2014, Umat Diminta Tunggu Info Resmi Pemerintah

awal ramadhan 2014DDHK News, Indonesia — Umat Islam diimbau menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait kepastian awal puasa Ramadhan 1435 H/2014 M. Imbauan ini dikemukakan karena adanya kemungkinan perbedaan awal Ramadhan antara ormas Islam Muhammadiyah dan NU. Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan Sabtu 28 Juni, sementara NU kemungkinan Minggu 29 Juni.

Imbauan itu dikemukakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdhussomad Bukhori,  agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat menyikapi potensi terjadinya perbedaan penentuan awal Ramadan.

KH Shomad mengatakan, terjadinya perbedaan awal Ramadan merupakan hal yang biasa. Bagi umat Islam yang harus dijadikan pijakan adalah hasil sidang isbat dari pemerintah. “Makanya, silakan berbeda tapi percayakan pada keputusan pemerintah,” ujarnya, Selasa (3/6/2014), seperti dikutip tribunnews.com.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, potensi terjadinya perbedaan awal puasa dan lebaran di Indonesia memang cukup tinggi. Ini tak lepas dari berbedanya metode penentuan awal puasa.

NU menggunakan metode rukyatul hilal (melihat hilal atau bulan), sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab dan tanpa harus melihat hilal. “Semuanya benar dan sama-sama punya keyakinan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Untuk menjembatani terjadinya perbedaan tersebut, MUI, kata KH Shomad sejak lama minta kedua ormas tersebut agar duduk bersama mencari solusi.  Namun, sampai saat ini solusi itu belum ada.

“Makanya MUI minta agar umat Islam mengikuti pemerintah, karena keputusan pemerintah bersifat mengikat. Mengikat untuk menjembatani perbedaan,” tegasnya.

Karena keputusan bersifat mengikat, maka dalam mengambil keputusan di sidang isbat, selama ini pemerintah selalu melibatkan seluruh ormas Islam ketika menentukan awal Puasa dan Lebaran. (mel/tribunnews.com/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×