DDHK.ORG — Setidaknya tercatat 7 insiden penembakan terjadi di Amerik Serikat (AS) dalam sebulan. Yang mengkuatirkan, 4 diantaranya merupakan penembakan massal.
CNN Indonesia memberitakan, akibat 7 insiden itu sebanyak 36 orang tewas dan sedikitnya 14 orang mengalami luka-luka.
Di Pennsylvania, kepolisian setempat memberikan keterangan, penembakan terjadi di sebuah salon kuku dekat Walmart Supercenter, Pittston Township. Setidaknya 1 korban mengalami luka tembak di sekitar toko di luar jalur State Route 315. Polisi negara bagian Pennsylvania mengatakan sejumlah tembakan dilepaskan dan menyebut aksi itu sebagai ‘percobaan pembunuhan’.
Penembakan juga terjadi di luar sekolah menengah atas (SMA) Ulyses S Grant, Los Angeles, Rabu (1/6) pukul 15.25 waktu setempat. Polisi Los Angeles menerangkan satu siswa mengalami luka tembak di kaki. Korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Sekolah tersebut ditutup untuk sementara waktu menyusul insiden penembakan itu. Polisi kemudian memastikan situasi bisa dikendalikan setelah mengamankan sekolah.
Pada Rabu (1/6/2022) penembakan massal terjadi di salah satu kantor dokter Rumah Sakit Kampus St Francis, Tulsa, negara bagian Oklahoma. Menurut keterangan polisi, sebanyak 4 orang tewas, termasuk pelaku.
Masih di Oklahoma, pada Ahad (29/5/2022) Biro Investigasi Negara Bagian Oklahoma (OSBI) menyatakan penembakan juga terjadi di festival daerah Taft. Serangan itu menyebabkan 1 orang tewas dan 7 orang terluka.
Di Tennessee, penembakan terjadi di Chattanooga pada Sabtu (28/5/2022). Imbas serangan ini, 6 orang mengalami luka-luka. Kepala polisi Chattanooga, Celeste Murphy, mengatakan 2 orang dari 1 kelompok menembaki kelompok lain.
Pada 24 Mei 2022, penembakan juga terjadi di sekolah dasar (SD) Uvalde, Texas dan menewaskan 21 orang. Penembakan itu menambah daftar panjang kekerasan senjata di Amerika Serikat.
Kurang lebih 10 hari sebelum insiden di Texas, penembakan juga terjadi di toko kelontong di Buffalo, New York. Akibat serangan itu, 10 orang dilaporkan tewas. Terduga pelaku penembakan merupakan seorang supremasi kulit putih yang menargetkan orang Afrika-Amerika. [DDHKNews]