DDHK.ORG — Sepanjang bulan Ramadhan, kegiatan belajar tatap muka Klinik Al-Qur’an setiap hari Ahad di kantor Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) di Causeway Bay diliburkan. Sebagai gantinya, dilakukan kegiatan tadarus Al-Qur’an bersama-sama.
“Selama Ramadhan ini, kegiatan belajar di kantor di liburkan, diisi dengan tadarus bersama,” kata Rusmi, anggota Tim Volunteer DDHK yang menjadi koordinator Klinik Al-Qur’an DDHK.
Pada hari Ahad (25/4/2021) kemarin, sebanyak 15 orang datang ke kantor DDHK, melakukan tadarus Al-Qur’an bersama. “Sedangkan yang belajar secara online, ada 16 orang. Mereka dibimbing oleh ustadz Imam Al Faruq,” ujar Rusmi.
Selama Ramadhan, belajar online Zoom bersama Ustadz Imam Al Faruq juga hanya berjalan selama 2 pekan pertama saja. Untuk 2 pekan berikutnya diliburkan.
“Untuk agenda Klinik Quran, di bulan Ramadhan sampai pekan ini saja ya, menimbang pekan depan sudah memasuki 10 malam terakhir, sehingga baik jika waktu yang ada untuk iitikaf dan tilawah Quran supaya khotam Quran lebih banyak. Inshaallah, kita akan mulai lagi tanggal 30 Mei 2021. Untuk itu mohon berkenan pesan ini bisa disampaikan kepada seluruh peserta Klinik Quran,” demikian bunyi pesan WhatsApp dari Ustadz Imam Al Faruq terkait hal itu.
Layani PMI yang Belum Bisa Baca Al-Qur’an
Klinik Al-Qur’an sendiri merupakan salah satu program yang didedikasikan DDHK untuk para pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong yang ingin belajar membaca Al-Qur’an atau melancarkan bacaan. Kalau kelas online dibimbing oleh ustadz Imam Al faruq, kelas tatap muka dibimbing oleh para relawan DDHK. Yaitu, Ka Maya, Ka Suliyah, Ka Marlina, Ka Isma, dan Rusmi sendiri.
“Bagi Sahabat Migran di Hong Kong yang ingin bergabung dalam kegiatan Klinik Al-Qur’an ini silakan mendaftar dengan menghubungi nomor telepon saya di 54955284,” kata Rusmi.
Saat ini, kelas Klinik Al-Qur’an DDHK ini hanya tersedia pada hari Ahad saja. Kegiatan belajar baca Al-Qur’an tatap muka dimulai pada jam 10 pagi hingga masuk waktu shalat Zhuhur. Sedangkan belajar online lewat Zoom dilakukan pada jam 10.00 hingga jam 13.00.
Di kelas Klinik Al-Qur’an para peserta diajari baca Al-Qur’an dari dasar. Mulai dari mengenal makharijul huruf, tajwid, hingga tahsin Al-Qur’an.
Lalu, bagaiman dengan pekerja migran Indonesia yang sama sekali belum bisa membaca Al-Qur’an? Bisakah ikut belajar di kelas Klinik Al-Qur’an DDHK?
“Bisa. Kami siap melayani, walaupun belum bisa membaca Al-Quran, insyaallah,” jawab Rusmi. [DDHKNews]