Populasi Hong Kong meningkat untuk tahun ketiga berturut-turut. Meskipun lambat, tahun 2024 naik 6.400, menjadi 7,534 juta jiwa.
RTHK, salah satu situs berita resmi Hong Kong, memberitakan bahwa pertumbuhan sebesar 0,1 persen itu bisa dikatakan tidak seberapa dibandingkan dengan peningkatan 0,7 persen pada tahun 2023, dan satu persen pada tahun 2022.
“Sementara itu, (tercatat) 36.700 kelahiran tahun lalu (2024) dilampaui oleh 51.400 kematian,” tulis RTHK.
Kenaikan jumlah penduduk terjadi karena angka kematian yang lebih besar dari angka kelahiran diimbangi oleh pergerakan positif bersih sebanyak 21.000 penduduk SAR. Yakni, ada 40.000 kedatangan dari luar negeri melalui izin satu arah dan sekitar 18.900 orang bermigrasi ke luar Hong Kong.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa berbagai langkah untuk menarik bakat dan skema impor tenaga kerja membantu meningkatkan pertumbuhan populasi kota itu. Namun, Profesor Paul Yip dari Departemen Pekerjaan Sosial dan Administrasi Sosial Universitas Hong Kong menyampaikan nada yang hati-hati.
Ia mengatakan bahwa penurunan alami lebih dari 14.000 orang, dimana angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran, haruslah tetap menjadi perhatian, di samping populasi kota yang menua. “Yang dapat kita lihat adalah bahwa situasi penuaan tetap menjadi masalah yang sangat penting dan akan semakin buruk dalam beberapa tahun mendatang,” kata Profesor Yip.
Profesor Yip tidak memperkirakan tren tersebut akan berbalik dalam waktu dekat. Meskipun, terjadi lonjakan 10 persen dalam angka kelahiran tahun lalu.
“Pada tahun 2024, itu adalah tahun naga. Itu adalah tahun yang cenderung memiliki angka kelahiran yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Namun, saya pikir ketika kita melihat angka-angka historis, semua tahun setelah tahun naga, saya pikir angka kelahiran menurun sesuai dengan itu,” ujarnya.
Pakar kependudukan mendesak pemerintah untuk fokus pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sambil mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi guna mengurangi padat karya.