Niat menduduki posisi penting dalam setiap ibadah. Baik shalat, puasa, maupun haji.
Niat menjadi pembeda antara satu ibadah dan ibadah lain. Shalat Zuhur misalnya, dari sisi pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan shalat Ashar, yaitu empat raka’at dan bacaannya juga sama. Selain waktu pelaksanaan, shalat Zuhur dan Ashar dibedakan berdasarkan niat.
Sebab itu, calon jamaah haji penting mengetahui niat haji sebagai rukun pertama dalam ibadah haji. Niat haji sering diistilahkan dengan ihram. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab mengatakan,
فالإحرام هو النية بالقلب وهي قصد الدخول في الحج أو العمرة
“Ihram ialah niat dalam hati, yaitu niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah.”
Niat Haji Ifrad dan Tamattu’
Bagi yang akan melaksanakan haji secara Ifrad (haji dahulu baru umrah), atau haji Tamattu’ (melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu lalu haji), maka niat hajinya adalah:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًةِ
“Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji.”
Haji Qiran
Sedangkan haji Qiran, yang pelaksanaannya secara bersama, maka niatnya:
نَوَيْتُ الحَجَّ وَالعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا لِلهِ تَعَالَى، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بِحَجَّةِ وعُمْرَةِ
“Aku niat haji dan umrah dan aku berihram dengan keduanya karena Allah Ta’ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah dengan haji dan umrah.”
Niat bagi yang haji Tamattu’ setelah selesainya ibadah umroh, maka niat dapat dilafadzkan saat hari Tarwiyyah, 8 Dzulhijjah di Mekkah.
Semoga kita bisa memantapkan ibadah haji, dan dilancarkan semua proses ibadah haji.
18 Dzulqaidah 1444/7 Juni 2023 (AFQ – Kajian berseri menuju ibadah haji 2023)