Muslim Amerika Sambut Baik Kebijakan Pentagon tentang Janggut dan Jilbab
DDHK News, Amerika Serikat – Muslim Amerika Serikat menyambut baik kebijakan Pentagon (Departemen Pertahanan AS) yang mengizinkan tentara Muslim mengenakan jilbab dan memelihara janggut. Hal itu dinilai sebagai langkah maju dalam menghormati keyakinan kaum Muslim.
“Kami menyambut keputusan penting untuk memperluas hak-hak agama personel militer Amerika,” kata sebuah pernyataan dari Council on American-Islamic Relations (CAIR) District of Columbia, seperti dikutip onislam.net.
“Kami berharap ini akan memungkinkan semua orang yang berseragam militer untuk mempraktikkan agama mereka seraya tetap bisa melayani bangsa.”
Kebijakan Pentagon tentang seragam militer diumumkan Rabu 22 Januari 2013. Mempermudah aturan seragam, Pentagon kini terbuka untuk memungkinkan tentara Amerika memakai turban, kupluk, jenggot, dan tato.
“Di bawah kebijakan baru, militer akan melakukan segala upaya untuk mengakomodasi ekspresi keagamaan individual, kecuali berdampak negatif terhadap kesiapan militer, satuan kohesi, dan ketertiban dan disiplin,” kata Pentagon dalam pernyataannya.
Juru bicara CAIR, Ibrahim Hooper, mengatakan, aturan baru itu akan mengurangi insiden tentara Muslim dilecehkan atau ditegur oleh atasan karena memakai jenggot atau jilbab.
“Apa yang kita lihat bukan revolusi, tetapi evolusi dalam kebijakan militer,” kata Hooper. “Ini mengirimkan pesan bahwa militer Amerika mulai ramah terhadap agama kaum minoritas.”
Jumlah kaum Muslim di Amerika diperkirakan antara enam sampai delapan juta jiwa. Menurut American Muslim Armed Forces and Veterans Affair Council , saat ini ada lebih dari 20.000 Muslim yang menjadi tentara Amerika. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*