DDHK.ORG — Pemerintah Hong Kong kembali mewajibkan pekerja rumah tangga (PRT) asing untuk menjalani tes Covid-19 wajib untuk kedua kalinya. Kali ini, Pemerintah memberikan waktu pelaksanaan tes dari tanggal 15 hingga tanggal 30 Mei 2021.
Hal itu diumumkan oleh pejabat Biro Makanan dan Kesehatan Hong Kong pada hari Selasa (11/5/2021). “Pemerintah hari ini mengumumkan bahwa PRT asing harus menerima tes COVID-19 wajib lagi dari 15 hingga 30 Mei, tetapi tidak akan diharuskan menerima vaksin saat mengajukan visa kerja,” tulis situs resmi Pemeirntah Hong Kong, news.gov.hk, Selasa.
Perintah tes Covid-19 wajib ini dikeluarkan karena ancaman penularan strain mutan virus Corona jenis N501Y yang diklaim sangat mudah menular dan kemungkinan memiliki masa inkubasi lebih dari 20 hari. “Sementara mereka yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 selama 14 hari dibebaskan (dari tes wajib ini). PRT yang dikecualikan dari tes harus memiliki catatan vaksinasi mereka yang siap untuk membuktikan kelayakannya, tambah Pemerintah,” tulis news.gov.hk.
Hampir 340.000 pekerja rumah tangga asing telah menjalani tes COVID-19 wajib putaran pertama yang berlangsung 1-9 Mei lalu. Tercatat pula, sekitar 40.000 PRT asing telah menerima dua dosis vaksin.
Pemerintah Hong Kong akan meningkatkan kapasitas booking dan tes pada putaran kedua ini. Terutama, pada hari Sabtu dan Ahad.
Para majikan didesak untuk mengatur PRT mereka untuk bisa pergi menjalani ts wajib di pusat pengujian komunitas pada hari kerja dan melakukan booking sebelumnya. Hl aitu diperlukan, untuk mencegah mereka dari berkumpul dan mengantri Panjang untuk menjalani pengujian wajib pada hari libur akhir pekan.
Menteri Perburuhan dan Kesejahteraan Dr Law Chi-kwong telah bertemu dengan Konsul Jenderal Filipina dan Indonesia di Hong Kong secara terpisah, pada hari Senin (10/5/2021). Tujuannya, untuk mempelajari pandangan para Konsul Jenderal tentang saran bahwa PRT asing diharuskan menerima vaksin COVID-19 yang diakui saat mereka mengajukan visa kerja. Setelah melakukan konsolidasi dan mempertimbangkan berbagai aspek, Pemerintah Hong Kong memutuskan untuk tidak melanjutkan usulan tersebut.
Namun, mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh strain mutan dan untuk melindungi kesehatan satu sama lain, Pemerintah menilai bahwa sangat penting bagi semua orang untuk mendapatkan vaksin. Dan, masih tersedia cukup vaksin untuk semua orang Hong Kong, termasuk untuk PRT asing di 29 pusat vaksinasi komunitas dan lebih dari 1.000 klinik swasta. [DDHKNews]