BeritaIndonesia

Harga Cabai Mulai Turun, Benarkah?

DDHK.ORG – Harga cabai di pasaran sempat membumbung tinggi dan susah digapai beberapa waktu lalu. Kini, Badan Pangan Nasional (NFA) menyampaikan tren harga komoditas cabai mulai berangsur turun.

Dilansir Republika, Pemerintah memastikan terus menjaga stabilitas harga pangan pokok di awal tahun ini.

“Untuk awal tahun ini secara umum ketersediaan dan harga pangan relatif stabil, beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti seperti telur. Komoditas cabai rawit merah, cabai merah keriting, sempat mengalami kenaikan namun telah berangsur turun,” ujarnya.

Berdasarkan data Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI), harga cabai per 2 Januari di tingkat produsen berangsur mengalami penurunan dibanding 1 Januari lalu.

Untuk harga cabai rawit merah rata-rata mengalami penurunan sekitar Rp13 ribu hingga Rp17 ribu per kg. Sementara untuk cabai rawit merah varian Ori 212 sebelumnya Rp62 ribu per kg turun menjadi Rp45 ribu per kg, Asmoro 043 sebelumnya Rp60 ribu per kg turun menjadi Rp43 ribu per kg.

Cabai jenis Lokal Kediri sebelumnya Rp60 ribu per kg menjadi Rp43 ribu per kg, Bhaskara sebelumnya Rp48 ribu per kg turun menjadi Rp35 ribu per kg, Dewata sebelumnya Rp 48 ribu per kg turun menjadi Rp35 ribu per kg, dan Manu/prentul sebelumnya Rp54 ribu per kg turun menjadi Rp38 ribu per kg.

Pada cabai rawit merah keriting turun dari sebelumnya Rp28 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai merah besar harga stabil Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per kg.

Untuk komoditas cabai, lanjut Arief, berangsur turun setelah sebelumnya di akhir Desember hingga 1 Januari terpantau naik.

Menurutnya, kenaikan tersebut akibat dari kenaikan harga di tingkat produsen yang disebabkan tingginya intensitas hujan dan libur akhir tahun.

Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya jumlah petikan dan volume pengiriman ke daerah konsumsi seperti Jabodetabek.

“Kami telah berkoordinasi dengan wilayah sentra produksi untuk mendorong distribusi ke daerah konsumsi, khususnya Jabodetabek. Per 2 Januari lalu cabai di tingkat produsen sudah berangsur turun sekitar Rp13 ribu–Rp17 ribu per kg,” terangnya.

Saat ini, kata Arief, pasokan cabai ke pasar, daerah konsumsi, dan industri sudah kembali normal dibanding 1 Januari lalu.

Berdasarkan data APCI Kabupaten Kediri, stok pasokan yang ada di wilayah Kediri saat ini tersedia 58 ton, jauh meningkat dibanding 1 Januari lalu yang hanya tersedia 15 ton.

Untuk pengiriman dari Kediri ke Jabodetabek juga terpantau mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya 5 ton menjadi 17 ton. Pengiriman ke sektor industri juga mengalami kenaikan dari 4 ton menjadi 27 ton.

Arief berharap, kembali normalnya produksi dan pendistribusian cabai dapat menjaga stabilitas harga cabai baik di tingkat produsen maupun konsumen sesuai dengan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).

HAP cabai diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 11 Tahun 2022, yaitu untuk harga cabai merah keriting Rp22 ribu–Rp29.600 di tingkat produsen dan Rp37 ribu–Rp55 ribu di tingkat konsumen, sedangkan harga cabai rawit merah Rp25 ribu–Rp31.500 per kg di tingkat produsen dan Rp40 ribu–Rp57 ribu di tingkat konsumen. [DDHK News]

Baca juga:

×