Info DD

Guru di Makassar Ikuti “School of Master Teacher” Dompet Dhuafa

Guru SD se-Makassar Ikuti School of Master Teacher Dompet DhuafaDDHK News, Indonesia — Sebanyak 24 guru Sekolah Dasar (SD) se-Makassar mengikuti pelatihan School of Master Teacher (SoMTe) yang digelar Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan pada Ahad (25/1) di aula STIE LAN, Makassar.

SoMTe program pendidikan yang bertujuan melahirkan guru-guru transformatif berkapasitas mumpuni sebagai model pendidik, pengajar, dan pemimpin. Diharapkan guru-guru tersebut menghasilkan inovasi dan kreativitas baru di bidang pengembangan pembelajaran, khususnya di jenjang pendidikan sekolah dasar.

“Selain itu, diharapkan terbentuk perhimpunan pendidik profesional yang memiliki kepedulian dalam upaya-upaya perbaikan pendidikan di lingkup mikro dan makro,” ungkap tim Manajemen SoMTe, Jayanti.

Jayanti menambahkan, keduapuluhempat guru peserta pelatihan SoMTe di Makassar merupakan angkatan pertama. Saat ini mereka telah melewati tahap perkuliahan selama tujuh kali pertemuan, Military Super Camp, serta Supervisi dan Coaching tahap pertama.

“Saat ini (mereka) tengah menjalani supervisi dan coaching tahap kedua serta sedang menyelesikan karya tulis ilmiah. Selanjutnya mereka dijadwalkan akan menjalani sidang karya tulis ilmiah dan wisuda pada awal bulan Februari nanti,” imbuh Jayanti.

Selain tengah menyiapkan closing program, pengelola SoMTe juga tengah membuka pendaftaran penerimaan peserta untuk angkatan kedua yang dimulai sejak tanggal 1 Januari hingga 25 Januari 2015. “Program ini membuka kesempatan bagi guru-guru sekolah dasar yang memiliki kemauan dan semangat untuk belajar dan meningkatkan kualitas keguruannya,” tutur koordinator SGI Dompet Dhuafa wilayah Sulawesi Selatan, Dasnah.

Peserta yang terjaring akan melalui tiga tahap seleksi, yakni seleksi berkas, Interview, dan microteaching. Setelah diterima, mereka akan mengikuti beberapa tahap proses pendidikan, yakni Studium Generale (Kuliah umum), orientasi, perkuliahan (setiap hari ahad pada dua bulan pertama), Supervisi pembelajaran dan Coaching, Teachers Military Super Camp, Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PTK), sidang PTK (pada satu bulan terakhir) dan wisuda.

Para guru yang telah dan akan mendapatkan pendidikan di SoMTe diharapkan menjadi guru-guru berkarakter Pendidik, Pengajar, Pemimpin (3P) yang mampu menciptakan kelas belajar kreatif, inovatif, dan menyenangkan guna mencetak anak didik yang cerdas dan berkarakter.

Para peserta mengaku mendapatkan manfaat seusai mengikuti pelatihan di SoMTe.“SGI adalah wadah latihan bagi para guru untuk menjadi guru seutuhnya, pengajar, pendidik sekaligus pemimpin. Masuk SGI adalah berkah luar biasa, begitu banyak hal yang kami pelajari, terutama ilmunya menjadi guru hebat,” ungkap hawiah, salah satu peserta SoMTe yang tercatat sebagai guru kelas satu di SD Inpres .

Hal tersebut juga diakui Elli Eliyani, guru kelas lima di SD Inpres Karunrung, “Saya bisa merasakan perubahan cara saya mengajar yang jauh lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti SoMTe, utamanya membuat proses belajar lebih hidup,” ujarnya. (dompetdhuafa.org).*

Baca juga:

×