Info DD

Dompet Dhuafa Serukan Kepedulian Internasional untuk Afrika Tengah

Save-Central-Africa-Dompet DhuafaDDHK News, Jakarta — Sejak diberangkatkan pada 19 Maret lalu, Tim Kemanusiaan Indonesia Aid Dompet Dhuafa untuk Afrika Tengah dan Suriah akhirnya tiba kembali di tanah air, Senin (31/3).

Lebih dari sepekan tim DD menyalurkan langsung bantuan untuk para korban di kamp pengungsian Kenzu dan Garoua Boulai, perbatasan timur Kamerun, Afrika tengah dan Suriah.

Bekerja sama dengan NGO kemanusiaan setempat, di antaranya AHAS Association Humanitaire Pour le Development du Cameroon, tim DD menyalurkan bantuan logistik masyarakat Indonesia berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan. Bantuan tersebut tersalurkan untuk 27.000 lebih kepala keluarga pengungsi.

Selain menyalurkan bantuan, tim juga mensurvei beberapa titik wilayah untuk membantu pengadaan air bersih di Kenzu. Rencananya, Dompet Dhuafa akan bangun instalasi air bersih lantaran air sangat langka di kamp tersebut.

Di Suriah, Tim Indonesia Aid Dompet Dhuafa juga telah menyalurkan bantuan. Tim masuk ke wilayah Suriah melalui perbatasan Kilis melaksanakan amanat bantuan masyarakat Indonesia secara langsung kepada para pengungsi.

Tidak hanya berupa pangan, namun bantuan bersifat nonpangan, medis serta assessment (pengamatan) untuk program jangka panjang. Tim melakukan koordinasi bersama NGO internasional Turki, IHH dan Mercy Corps hingga ke pelosok Suriah.

Pada Jumat (28/3), tim melakukan kegiatan aksi layanan kesehatan bagi anak-anak yatim piatu Suriah yang orang tuanya telah meninggal akibat krisis kemanusiaan. Pelayanan cek kesehatan dan bantuan obat-obatan dilakukan di sebuah panti asuhan yang bernama Kahateny Syrian Orphan Children Aid Association yang terletak di Kota Reyhanli dekat perbatasan antara Turki dan Suriah.

Anak-anak yang berada di panti asuhan tersebut diperiksa langsung oleh tim medis Dompet Dhuafa dr. Farhan menangani berbagai macam keluhan, seperti infeksi saluran pencernaan, gatal-gatal, demam, sakit kepala sampai dengan ISPA. Obat-obatan yang sudah disiapkan juga turut di bagikan.

“Terima kasih Dompet Dhuafa. Terima kasih masyarakat Indonesia yang sudah peduli dengan masyarakat Suriah,” ujar seorang dokter dari Suriah bernama dr. Khalil Ibrahim dari Physician Across Continents mengapresiasi kedatangan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa.

Melihat langsung gelombang peningkatan jumlah korban dan pengungsi yang semakin besar setiap harinya di kamp pengungsian Kenzu dan Garoua Boulai, Dompet Dhuafa menyerukan agar lembaga-lembaga kemanusiaan dunia untuk segera menggalang kepedulian internasional.

Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia perlu mengulurkan tangan untuk membantu menyelamatkan peradaban kemanusiaan yang kini terancam hilang.

Krisis kemanusiaan yang terjadi di Afrika Tengah telah terjadi sejak 2013 lalu telah meluas hingga terjadi pembantaian terhadap ratusan ribu muslim yang menjadi kaum minoritas di Afrika Tengah. Konflik ini ditengarai menjadi penyebab timbulnya krisis peradaban kemanusiaan di negara termiskin nomor 5 di dunia, yang kini hanya 0.343 berdasarkan Index Pembangunan Manusia (Human Development Index).

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA), lebih dari setengah populasi Afrika Tengah kini membutuhkan bantuan kemanusiaan. Diperkirakan 2,5 juta orang—lebih dari setengah dari 4,6 juta penduduk negara tersebut—membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Lebih dari 701.500 jiwa sudah mengungsi karena semakin meningkatnya kekerasan di pusat Afrika Tengah. Diperkirakan sebanyak 276.500 jiwa tersebar di 62 titik di Ibu Kota, Bangui. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pengungsi, UNHCR, melansir sebanyak 290.801 warga Afrika Tengah mengungsi di negara-negara tetangga seperti Kamerun, Chad, dan Republik Demokratik Kongo.

Tragedi kemanusiaan di Suriah, berdasarkan data dari UNHCR per tanggal 13 Februari 2014 lalu, tercatat dari sekitar 700.000 orang Suriah berda di Turki sebanyak 217.754 pengungsi berada di kamp pengungsian dan sebanyak 384.985 yang terdaftar di luar kamp pengungsian. Sisanya adalah para pengungsi yang belum terdaftar. (dompetdhuafa.org).*

Baca juga:

×