DDHK.ORG – Pada ajang SDGs Action Award 2022 yang digelar di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Kamis, (1/12/2022), Dompet Dhuafa meraih peringkat kedua kategori Filantropi.
Pemerintah memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya dalam memberikan aksi nyata untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dan diterima oleh Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis, Bambang Suherman.
Dilansir dari laman resmi Dompet Dhuafa, SDGs Award 2022 ini sebagai indikator tentang keikutsertaan lembaga-lembaga zakat dalam ikut berkontribusi menyukseskan semua pilar SDGs.
Penerimaan penghargaan ini juga sekaligus mengukuhkan bahwa lembaga zakat, program-program zakat, gerakan zakat adalah bagian penting dalam pengelolaan dan pelaksanaan SDGs di Indonesia.
Bambang Suherman, Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa
Bambang Suherman, selaku Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa mengungkapkan penghargaan yang diberikan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap mutu dan kualitas pelaksanaan program yang secara nyata bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini lembaga-lembaga zakat dan gerakan zakat diwakili oleh Dompet Dhuafa untuk kategori filantropi sebagai bentuk pengakuan terhadap kiprah yang dilakukan oleh dompet dhuafa dan juga lembaga-lembaga zakat di indonesia,” ungkap Bambang saat diwawancarai pada, Kamis (1/12/2022).
Bambang juga memaparkan berbagai program yang diajukan dalam kerangka SDGs, Dompet Dhuafa mengajukan tiga program dalam bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan.
“Kalau di pendidikan, program kita adalah menjadi mustahik berdaya dengan kualifikasi yang sangat baik di sektor pendidikan, sebagian besar serapan program kita ini masuk ke dalam dunia kerja dengan posisi yang relatif cukup baik ya,” kata Bambang.
Sementara di bidang kesehatan, terdapat empat hal yang menjadi fokus dalam program kesehatan yaitu pengetatan identifikasi penyakit tidak menular dan menular di masyarakat, kemudian sanitasi, gizi dan ibu dan anak.
“Dengan 4 isu ini kita menyasar sebuah wilayah kemudian menyelenggarakan program kesehatan berbasis promotif, preventif dan kuratif. Sehingga masyarakat bukan hanya satu dua orang tapi satu kawasan berubah perilaku (behavior) sehatnya. lalu mampu menekan isu-isu kesehatan yang berat seperti stunting, gizi buruk ya lalu kekurangan akses terhadap sanitasi, serta penanganan ibu dan anak dengan berbagai macam model program,” tambah Bambang.
Di bidang ekonomi, program difokuskan di bidang pertanian, dengan menyajikan perbandingan penghasilan yang dimiliki.
“Sementara ekonomi kita sajikan program pertanian dan yang digunakan adalah paparazi beforenya ppenghasilan yang mereka miliki rata-rata ½ juta menjadi afternya diatas ump antara 5-7 juta,” tambahnya.
Sesuai dengan motto dari SDGs, no one left behind, kata Bambang, Dompet Dhuafa senantiasa akan terus bergerak dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan berjuang bersama dalam memastikan pertumbuhan ekonomi, menciptakan pemerataan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Award yang kita dapatkan ini adalah merupakan produk kepedulian kita terhadap dinamika dan kondisi masyarakat yaa, sehingga kita berjuang bersama-sama untuk memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang berada dalam kesendiriannya menderita gitu, kecuali mendapatkan bantuan dari kita semua ya, dari pegiat-pegiat kemanusiaan, jadi no one left behind,” kata Bambang.
Penghargaan ini juga sebagai indikator bahwa Dompet Dhuafa telah berada di jalur yang tepat sesuai dengan ekspektasi publik. Dengan adanya penghargaan ini Dompet Dhuafa mengemban tanggung jawab untuk terus meningkatkan capaian ini, memperbaiki mutu dan kualitas produk program Dompet Dhuafa di masyarakat. [DDHK News]