DDHK.ORG – Melihat Ka’bah dari dekat merupakan impian hampir setiap muslim. Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajji menyebutkan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat melihat Ka’bah.
Imam An-Nawawi menganjurkan siapa saja yang melihat bangunan berbentuk kubus ini untuk membaca doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا
Artinya, “Ya Allah, tambahkan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. tambahkan juga kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan untuk orang-orang berhaji atau berumrah yang memuliakan dan menghormati Ka’bah”
Doa tersebut dibaca setelah doa yang pernah dibacakan oleh seorang tabi’in yakni Saíd bin al-Musayyib rahimahullah (seorang ulama tabiín) sesuai Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah di al-Mushonnaf 7/102 dan al-Baihaqi di As-Sunan al-Kubro 5/73 dengan sanad yang shahih, jika masuk ke masjidil haram dan melihat baitullah maka beliau berkata
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ
“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah As-Salaam (Yang suci/selamat dari segala aib dan kekurangan), dan dariMu-lah keselamatan, maka sambutlah kami wahai Rab kami dengan keselamat
Doa saat melihat baitullah tidak berhenti sampai di sini. Imam An-Nawawi menganjurkan orang yang melihat Ka’bah untuk berdoa apa saja yang berkaitan kepentingan dunia dan akhirat karena pintu langit dibuka bagi orang yang sedang melihat Ka’bah. Tetapi yang paling penting dari semuanya adalah memohon ampunan Allah (istighfar) setelah membaca doa di atas.
Ka’bah adalah sebuah bangunan di tengah-tengah masjid paling suci dalam agama Islam, Masjidilharam, di Makkah, Arab Saudi. Tempat ini adalah tempat yang paling disucikan dalam agama Islam.
Disebut sebagai Baitullah atau Bait Allah (bahasa Arab: بَيْت ٱللَّٰه, har. ‘Rumah Allah’), serta merupakan kiblat (bahasa Arab: قِبْلَة, arah hadap) untuk orang Islam di seluruh dunia saat mendirikan Salat.
Saat Islam pertama kali muncul, Muslim dahulu menghadap ke arah Yerusalem saat mendirikan salat, sebelum akhirnya dipindahkan ke Ka’bah, berdasarkan wahyu Al-Qur’an kepada nabi Islam Muhammad
Menurut sejarah, tempat suci ini telah dibangun kembali beberapa kali, khususnya oleh nabi Islam Ibrahim (Abraham) dan putranya Isma’il (Ismael), saat Ibrahim kembali ke Makkah setelah meninggalkan istrinya Hajar dan Ismail atas perintah Allah. Tawaf, berjalan keliling Ka’bah sebanyak tujuh kali, merupakan rukun haji dan umrah. Bidang di sekitar Ka’bah tempat jamaah tawaf disebut juga mataf.
Semoga kita semua, bisa melihat Ka’bah dari jarak dekat ya Sahabat. Wallahu a’lam. [DDHK News]