Dunia IslamInfo DD

Australia Buka Peluang Mengenal Kehidupan Muslim via MEP

DDHK News, Australia — Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) membuka kesempatan bagi 10 warga muslim Indonesia untuk mengunjungi Benua Kangguru itu guna mengetahui kehidupan kaum Muslim di sana secara lebih mendalam.

Seperti dilansir situs Radio Australia, peluang itu dibuka melalui program pertukaran tokoh muda Muslim Indonesia dan Australia “Muslim Exchange Program” (MEP) yang telah berlangsung sejak 2002.

“Para pemuda Muslim ini mendapatkan pengalaman berbeda saat merasakan tinggal di negara yang berbeda secara budaya. Kalau anda berminat dan lolos seleksi, maka saatnya lah Anda  akan lebih mengenal kehidupan Muslim di Australia,” tulis Radio Australia.

“Melalui program pertukaran pemuda Muslim, mereka yang aktif di organisasi, akademisi, yayasan, pemerintahan dari Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi Indonesia, dan sebaliknya bagi para pemuda Muslim dari Australia. Selama dua minggu mereka mencoba untuk memahami lebih dalam bagaimana Islam bisa berperan di negara masing-masing.”

Menurut Ayman Islam, almuni MEP tahun 2012, yang sehari-sehari bekerja di bidang  microfinance di negara bagian Victoria, menceritakan pengalamanya.
“Biasanya kami di Australia kami adalah kaum minoritas, tetapi disini kami menjadi mayoritas,” ujar Ayman. “Dan Islam di Indonesia ini sangatlah plural, tapi juga kebanyakan menghargai agama lain, sehingga bisa menjadi contoh bagi negara-negara lainnya.”

Sama halnya dengan Ayman, Asmaah Heelal pun merasakan Islam di Indonesia sangatlah beragam setelah berkunjung ke tiga kota di Indonesia tahun 2012.

“Saya berkunjung ke sejumlah organisasi, mulai dari Muhammadiyah, NU, sejumlah pesantren. Mungkin mereka memiliki pemahaman yang berbeda, tetapi dengan satu tujuan untuk bertakwa,” ujar Asmaah yang aktif di organisasi sepak bola yang khusus ditujukan bagi warga imigran Australia dan perempuan.

Bagi Farinia Fianto, alumni program tahun 2005, pengalamannya ke Australia membuka matanya bahwa Islam sebagai minoritas di Australia cukup dihargai, terutama oleh ajaran agama lain.

“Saya melihat komunitas Muslim bekerja sama dengan komunitas Yahudi dan Kristen. Mereka juga sering mengadakan diskusi yang pada akhirnya mempromosikan toleransi,” ungkap Farinia.

Pendaftaran untuk tahun 2014 dibuka

Yang ingin merasakan langsung bagaimana kehidupan Muslim di Australia, pendaftaran tahun 2014  sudah dibuka. Syaratnya: berusia maksimal 40 tahun, bisa berbahasa Inggris dengan nilai TOEFL minimal 450, dan aktif di organisasi atau komunitas sehingga Anda bisa berbagi pengalaman dan memberikan inspirasi. Pendaftar  harus mengisi formulir sebelum 23 Januari. (mel/radioaustralia.net.au/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

 

Baca juga:

×