Sebagai surga kuliner, Hong Kong secara aktif mengembangkan pasar pariwisata Muslim dan memanfaatkan peluang Prakarsa Sabuk dan Jalan dengan menyediakan lebih banyak restoran halal untuk menarik wisatawan Muslim. Imam Uthman Yang Xing Ben, Imam Masjid Ammar Wan Chai, mengatakan bahwa lebih dari 170 restoran telah terdaftar sebagai restoran halal, meningkat lebih dari 70 persen sejak tahun lalu.
Imam Uthman menjelaskan, ada tiga tingkat sertifikasi halal. Pertama, kattegori “Bersertifikat Halal”. di restoran ini, hanya makanan halal yang disiapkan dan disajikan.
Kedua, “Restoran Dapur Halal”. Di restoran ini, hanya makanan halal yang disiapkan di dapur, tetapi makanan beralkohol atau makanan non-halal juga disajikan di ruang makan.
Ketiga, “Restoran Ramah Halal”. Makanan halal dan non-halal disiapkan di dapur, tetapi tindakan ketat diterapkan untuk menghindari kontaminasi pada tingkat apapun.
Imam Uthman menyampaikan bahwa permintaan akan makanan halal terus meningkat. Untuk itu, merek-merek Hong Kong dapat mempertimbangkan untuk mengekspor produk-produk bersertifikat halal.
Dalam hal memperkuat dukungan untuk menarik wisatawan, Imam Uthman menyebutkan bahwa Hong Kong memiliki keunggulan budaya karena memadukan budaya Timur dan Barat serta memiliki masjid-masjid bersejarah. Ia pun mendukung langkah-langkah pemerintah HHong Kong untuk meningkatkan fasilitas perjalanan Muslim, mengintegrasikan daftar restoran halal, menyediakan fasilitas salat, dan sebagainya.
Menurut data pemerintah, lebih dari 60 hotel dan berbagai objek wisata telah menerima peringkat positif untuk mempromosikan pariwisata Muslim. Di saat yang sama, pemerintah Hong Kong akan secara aktif menjadi tuan rumah bersama acara-acara Timur Tengah untuk meningkatkan manfaat ekonomi dari industri konvensi dan pameran.
Untuk lebih mempromosikan kerja sama perdagangan dan investasi dengan kawasan Timur Tengah, Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu juga memimpin delegasi bisnis untuk mengunjungi Qatar dan Kuwait mulai hari Sabtu, 10 Mei 2025 lalu. Selain itu, pertumbuhan yang signifikan telah dicatat dalam ekspor ke negara-negara Muslim, yang menunjukkan potensi pasar yang sangat besar seperti yang dinyatakan oleh pemerintah. [Sumber: The Standard]