Info DD

Ustadz SDSB DDHK Isi Pengajian Jama’ah Sabtu-Shatin

Ada tiga tingkatan arti ikhlas. Pertama, beribadah karena menaati perintah-Nya dan takut ancaman-Nya. Kedua, berharap pahala berupa surga-Nya. Ketiga, ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.

Ikhlas yang ketiga adalah tingkatan yang paling tinggi, seperti yang dicontohkan Rasulallah SAW. Beliau menjalankan segala ibadah, padahal sudah dijamin diangkat derajatnya, dijamin masuk surga, dibuang segala keburukan, dan diampuni dosanya oleh Allah SWT.

Demikian dijelaskan Ustadz Sigit Yulianta –Tim Satu Da’i Seribu Berkah (SDSB) Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK)– dalam tausiyahnya di depan ratusan Jama’ah Sabtu-Shatin (JSS) di Taman Shatin, Senin (2/1). Pengajian dimulai ba’da Dhuhur, diisi dengan shalawat, dzikir, dan qasidah dari panitia dan organisasi muslim undangan.

Ustadz Sigit juga menjelaskan banyak aspek ilmu agama, di antaranya pengertian iman dan bagaimana agar kita tidak terkekang oleh waktu, karena pada dasarnya waktu bukan jadi masalah, namun tindakan kebaikan apa yang sudah kita laksanakan.

“Bisa saja di tempat dan waktu yang sama, namun kita melakukan amal yang berbeda. Misalnya saat berlibur, ada yang mengisinya dengan ibadah, namun orang di sebelahnya justru melakukan hal tidak baik,” terangnya.

Tausiyah ditutup dengan sesi tanya jawab, kemudian do’a bersama dan shalat Ashar berjamaah.

“Kami request ke DDHK untuk berkenan mengisi tausiyah ini. Alhamdulillah, ternyata bisa terlaksana. Tujuan kami, selain pengenalan Jama’ah Sabtu-Shatin (JSS), juga agar bisa mengisi hari libur ini dengan hal bermanfaat,” ujar Ketua JSS, Emi.

“Tadi kami naik MTR, terus bus dari Hung Hom, lumayan jauh dan nggak begitu tahu daerah sini, untung Pak Ustadznya sudah biasa, ya demi dakwah,” ujar Nur, salah satu volunteer DDHK yang mengantar Ustadz Sigit. (Anita Sri Rahayu/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×