ArtikelHikmah

Surat Al-Fatihah sebagai Obat

al-fatihahDALAM kitab Ash Shahih disebutkan dari hadits Abul-Mutawakkil An-Najy, dari Abu Sa’id Al-Khudry, bahwa ada beberapa orang dari shahabat Nabi Muhammad Saw yang melewati sebuah perkampungan Arab dalam perjalanannya.

Para penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka sebagai tamu, apalagi menjamu. Pada saat yang sama pemimpin mereka disengat hewan. Maka penduduk kampung mendatangi mereka dan bertanya, “Adakah kalian mempunyai mantera atau adakah di antara kalian yang bisa menyembuhkan dengan mantera?”

“Ya, ada. Tapi karena kalian tidak mau menjamu kami, maka kami tidak mau mengobati kecuali jika kalian memberikan imbalan kepada kami.”

Maka penduduk kampung itu sepakat untuk memberikan beberapa ekor kambing. Maka setiap orang di antara para shahabat itu membacakan Al Fatihah. Seketika itu pula pemimpin kampung itu bangkit, se-akanakan sebelumnya dia tidak pernah sakit. Kami berkata, “Janganlah kalian terburu-buru menerima imbalan ini sebelum kita menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Setelah bertemu beliau, mereka menceritakan kejadian ini. Beliau bersabda, “Apa pendapat kalian kalau memang Al Fatihah itu benar-benar merupakan ruqyah? Terimalah imbalan itu dan sisihkan bagianku.”

DALAM Tafsir Ibnu Kastir disebutkan, Surat Al-Fatihah dinamakan pula Syifa, seperti disebutkan dalam Hadits Riwayat Ad-Darimi melalu Abu Sa’id: “Fatihatul Kitab (Surat Al-Fatihah) meurpakan obat penawar segala jenis racun”.

Surat Al-Fatihah dikenal pula dengan nama Ruqyah, seperti disebutkan dalam hadits riwayat Abu Sa’id yang sahih, yaitu saat dia membacakannya untuk mengobat seorang lelaki sehat (yang tersengat kalajengking). Sesudah itu Rasulullah Saw bersabda: “Siapakah yang memberi tahu kamu bahwa surat Al-Fatihah itu adalah ruqyah”. Wallahu a’lam. (ed/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×