ArtikelKonsultasi

Suami Selingkuh, Tidak Mau Melepaskan Saya dan Selingkuhannya

Suami Selingkuh, Tidak Mau Melepaskan Saya dan Selingkuhannya

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum, Ustadz.

Suami saya selingkuh, Ustadz. Dua anak saya di rumah, dalam asuhan suami. Hasil dari kerja saya di Hong Kong pun saya bangun rumah di tanah milik suami. Suami tidak mau melepaskan saya dan juga selingkuhannya.

Target saya, finish kontrak ini bulan 4 (April 2021) saya pulang.

Yang jelas saya kecewa. Saya bekerja di Hong Kong kurang lebih 9 tahun untuk mengubah hidup keluarga. Suami sudah curang tentang keuangan. Saya sudah curiga, tapi saya tidak mau berprasangka. Akhirnya, Allah buka aibnya.

Saya agak tertekan juga. Mohon solusinya, Ustadz.

Terima kasih sebelumnya. Jazakallahu khoiron.

Salam,

Fulanah

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama, berkhusnudzhonlah dengan segala ketetapan Allah. Dan, dari kejadian ini, kira-kira Allah akan memberikan hikmah apa.

Karena setiap kesulitan yang dihadapi oleh hamba-Nya Allah sematkan kemudahan dan kebahagiaan, dan setiap ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah merupakan tangga kesuksesan di masa yang akan datang.

Suami berbuat demikian, kira-kira apa sebabnya? Suami juga manusia biasa, sebagaimana Ibu juga manusia biasa, memiliki kebutuhan jasmani dan rohani, yang itu semestinya terpenuhi. Jika tidak, akan melahirkan kerusakan dan kefasadan, yang saat ini suami Ibu alami.

Ajak Suami Berdiskusi

Keputusan Ibu pulang ke Tanah Air itu sudah tepat. Pulanglah, berdiskusilah, berbicaralah dari hati ke hati, mengapa sampai hati suami bisa berbuat demikian. Dan, jika itu ada peran Ibu sebagai istri yang tidak bisa memberikan tugas dan pelayanan yang semestinya, maka maafkan dan rajutlah kembali bangunan rumah tangga yang sempat terkoyak atas kejadian ini. Minta dengan baik-baik dan akhlak yang baik untuk taubatan nasuha. Ingat, kedua anak yang butuh contoh dan suriteladan yang baik dari kedua orang tuanya.

Jauhi seruan syaithon. Semua suara hati yang mengajak untuk menghancurkan keutuhan rumah tangga itu semua dari syaithon terkutuk. Meskipun, itu keluar dari lisan kerabat atau keluarga. Jangan sekali-kali diikuti. Berfokuslah untuk membina rumah tangga yang sakinah, penuh mawaddah, dan menjaganya dengan rahmah.

Itu semua demi kedua putra Ibu, agar menjadi putra-putri yang solih dan solihah. Ada masa depan mereka yang harus Ibu songsong, dan tentu bersama suami yang merupakan ayah kandung mereka.

Lihat jauh ke depan, lihat masa depan kedua putra Ibu yang masih panjang, lihat dengan jauh lebih luas, sehingga dada yang sesak dan sempit terasa lapang. Karena, hidup kita bukan untuk sekadar kenikmatan dunia, tapi ada akhirat dan ridho Allah yang akan menjadi labuhan akhir tujuan kita.

Allahua’lam.

Salam!

Ustadz Imam Alfaruq

Dijawab oleh: Ustadz Imam Alfaruq, S.E.I., M.E.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan?

Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419.

Baca juga:

×