ArtikelKonsultasi

Soal Perbedaan Waktu Puasa Arofah dan Idul Adha di Saudi dengan Hong Kong

DDHK.ORG – Soal Perbedaan Waktu Puasa Arofah dan Idul Adha di Saudi dengan Hong Kong

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, saya mau bertanya soal puasa Arofah dan Idul Adha yang kemarin ramai diperbincangkan banyak orang di media sosial.

Saat di Arab Saudi jemaah haji sedang wukuf Arafah, berarti sehari setelahnya adalah lebaran Idul Adha. Itu artinya, jika kita berada di Hong Kong dan ditetapkan puasa Arofahnya berbarengan dengan hari Idul Adha di Arab Saudi berarti kita berpuasa di hari Tasyrik yang diharamkan berpuasa.

Bagaimana menyikapi hal ini?

Terima kasih, Ustadz.

Salam, Fulanah

JAWAB:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركات

Bismillah… Ada tiga metode untuk menentukan kapan seorang muslim berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, hisab (hitungan ilmu falak). Metode ini terbilang sangat akurat, praktis, dan efisien karena bisa dikatakan hampir tidak meleset. Meskipun tanpa melihat (ru’yah) hilal (bulan tanggal 1) maka sudah ditentukan sudah masuk tanggal 1 karena hilal sudah wujud (ada) meskipun tidak terlihat.

Kedua, ru’yatul hilal (melihat hilal). Metode ini bukan berarti meninggalkan hisab seperti di atas. Akan tetapi untuk memastikan hitungan falak, maka perlu ada upaya pengintaian hilal di setiap mathla’ (tempat munculnya hilal).

Maka di setiap negara bisa terjadi perbedaan kapan jatuh tanggal 1 karena ada yang sudah berhasil melihat hilal dan ada juga yang belum. Sehingga misalnya ketika Arab Saudi berhasil melihat hilal Dzulhijjah pada Kamis petang, 30 Juni 2022, maka negara tersebut menentukan bahwa hari raya Idul Adha jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022, dimana hari Arofah jatuh pada hari Jum’at, 8 Juli 2022.

Akan tetapi di negara-negara lain yang sama-sama merukyah hilal pada hari Kamis, 30 Juni 2022 tidak semuanya berhasil, sehingga mereka menggenapkan bulan Dzulqa’dah menjadi 30 hari, sehingga Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli dimana Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Juli, sedang hari Arofahnya jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.

Ketiga, metode mengikuti wukuf di Arofah. Yaitu, menentukan awal Dzulhijjah sesuai keputusan Arab Saudi karena di sanalah ibadah haji termasuk wukuf Arofah dilaksanakan. Sehingga, ada yang berpendapat puasa Arofah harus mengikuti wukuf di Arofah. Khawatir, jika kita sedang puasa Arofah di tempat lain akan tetapi di Saudi sudah hari raya Idul Adha, maka puasa dilarang pada hari itu. Sehingga, bukannya mendapat pahala malah mendapat dosa.

Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan bahwa puasa sunnah Arofah 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan jauh sebelum Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam berhaji dan melaksanakan wukuf di Arofah. Bahkan, puasa sunnah Arofah menurut banyak riwayat sudah ada sejak tahun ke-2 Hijriyah, sedangkan Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam baru wukuf dan berhaji pada tahun 10 Hijriyah.

Sehingga, sejak tahun 2 sampai 9 Hijriyah, Arofah belum ada kegiatan wukuf karena belum ada ritual haji. Maka puasa Arofah tidak harus selalu mengacu sama dengan kapan wukuf di Arofah.

Adapun perbedaan hari raya Idul Adha di masing-masing negara itu adalah hal yang wajar karena mereka mempunyai hak untuk menentukan kapan jatuhnya hari pertama bulan Dzulhijjah dengan metode ru’yatul hilal di masing-masing mathla’. Bahkan ulama Saudi sekaliber Syekh Utsaimin tidak berani menyalahkan jika ada negara yang menentukan awal Dzulhijjah berbeda dengan Arab Saudi karena perbedaan mathla’ dan kapan melihat hilal sehingga terjadi perbedaan kapan hari Arofah & Idul Adha.

Jadi, jika ulama dan pemerintah di Hong Kong sudah menentukan awal Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022, maka bagi saudara dan saudariku yang ada di sana saya persilakan mengikuti keputusan di sana. Meskipun jatuhnya hari Arofah di Hong Kong bertepatan dengan hari raya Idul Adha di Arab Saudi, hal tersebut tidak lantas menjadikan kita berdosa karena berpuasa di hari raya Idul Adha Saudi. Karena di Hong Kong masih tanggal 9 Dzulhijjah dan itu masih hari Arofah.

Semoga kita lebih arif dan bijak dalam memahami perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin.

Wallâhu a’lam bish-showâb.

Semoga bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

(Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.)

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHKNews]

Baca juga:

×