DDHK.ORG – Buku panduan yang dibaca saat sholat, diperbolehkan tidak ya. Apa hukumnya? Penaasaran? Simak konsultasi bareng Ustadz berikut ini yuk.
Assalamu’alaikum Ustadz. Kalau sholat melihat buku panduan hukumnya gimana Ustadz?
Salam, Fulanah
JAWAB:
وعليكم السلام ورØمة الله وبركاته
Bismillah…
Para Ulama dari lintas madzhab pernah membahas tentang hukum sholat sambil membawa dan membaca mushaf Al-Quran. Tentunya hal itu dilakukan setelah membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua. Ada perbedaan pendapat di antara mereka;
1. Ulama Hanafiyah dan Dhohiriyah berpendapat tindakan membaca mushaf ketika sholat bisa merusak sholat karena termasuk dalam jenis melakukan gerakan atau aktivitas tambahan di dalam sholat.
2. Ulama Malikiyah berpendapat makruh jika dalam sholat fardlu dan boleh jika dalam sholat sunnah.
3. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah membolehkan hal tersebut baik dalam sholat fardlu maupun sunnah.
Dari perbedaan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa boleh hukumnya membaca mushaf di dalam sholat. Namun menghafal ayat-ayat Al-Quran lalu dibacanya di dalam sholat tanpa melihat mushaf itu jauh lebih baik daripada membacanya dengan mushaf.
Dengan tanpa membaca mushaf akan membuat sholat kita lebih fokus dan khusyuk apalagi jika pandangan kita tertuju ke tempat sujud. Sebaliknya jika sholat sambil membaca mushaf sudah pasti pandangan kita tidak fokus tertuju pada tempat sujud.
Lalu bagaimana hukumnya jika sholat sambil membawa dan membaca buku tuntunan sholat dan bacaannya?
Jika kita analogikan (qiyas) dengan hukum membaca mushaf di dalam sholat, maka hal tersebut dibolehkan. Akan tetapi yang wajib kita perhatikan adalah bahwa membaca buku tuntunan sholat selama sholat tidaklah sama dengan membaca mushaf. Karena bacaan sholat lebih sederhana dan cenderung tidak perlu berubah-ubah sehingga mudah dihafal.
Berbeda dengan Al-Quran yang mempunyai 30 juz, 114 surat, dan 6236 ayat yang tidak semua muslim mampu menghafalnya. Bahkan Rasulullah shallallãhu ‘alaihi wasallam suka bervariasi dalam membaca ayat-ayat atau Surat setelah Al-Fatihah, dari yang pendek hingga yang panjang.
Sehingga jika ada orang yang merasa hafalannya sedikit, maka dia tidak bisa membaca ayat atau surat yang panjang tanpa melihat mushaf ketika sholat.
Saran saya adalah jika Saudara memang belum hafal bacaan sholat, maka belajarlah sambil menghafal tiap bacaan sholat.
Jika saudara takut meninggalkan sholat karena belum hafal bacaannya, maka silakan membaca buku bacaan sholat akan tetapi hanya sementara waktu saja, hingga saudara mampu menghafalnya dengan baik, bukan dalam jangka waktu yang lama. Karena saudara tetap dibebani untuk belajar dan menghafal tiap bacaan sholat sehingga nantinya sholat saudara bisa lebih rileks dan khusyuk tanpa harus membaca buku tatacara dan bacaan sholat ketika melakukan sholat.
Atau bisa juga saudara cukup mengerjakan rukun sholat saja, tanpa membaca bacaan lainnya untuk sementara waktu selama saudara belajar menghafal bacaan sholat.
Berikut adalah rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan:
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Berdiri bagi yang mampu
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’ disertai thuma’ninah
6. I’tidal disertai thuma’ninah
7. Sujud disertai thuma’ninah
8. Duduk di antara 2 Sujud disertai thuma’ninah
9. Duduk tahiyat akhir
10. Membaca bacaan tahiyat akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam pertama
13. Tertib.
Opsi yang lain, Saudara juga bisa shalat berjamaah sebagai makmum agar semakin mudah mengerjakan sholat.
Semoga Allah mudahkan saudara dalam belajar menghafal dan mempraktikkan bacaan shalat dengan baik, amin.
Wallãhu a’lam,
Semoga bermanfaat.
والسلام عليكم ورØمة الله وبركاته
Dijawab oleh Ustadz Very Setiawan.
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]